ANALIS MARKET (02/10/2025): Demand SBN Berdenominasi Rupiah Diproyeksi Stabil

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) ditutup menguat pada sesi perdagangan kemarin (01/10).

Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0104) turun sebesar 3 basis poin (bp) menjadi 5,50%, sementara yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0103) turun sebesar 6 bp menjadi 6,30%.

Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) turun sebesar 4 bps ke level 6,33%.

Level yield curve 10-tahun telah mencapai batas bawah dari weekly estimated range di kisaran 6,33%-6,52%.

Volume transaksi SBN secara outright traded tercatat sebesar Rp33,5 triliun kemarin, lebih rendah dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp54,0 triliun.

FR0104 dan PBS003 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing - masing sebesar Rp6,7 triliun dan Rp2,7 triliun.

Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp2,7 triliun.

Data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS mengalami penguatan sebesar 0,18%, dari level Rp16.665/US$ di hari Selasa menjadi Rp16.635/US$ kemarin.

Dari pasar global, pemerintah Amerika Serikat memasuki periode shutdown pasca tidak tercapainya kesepakatan rancangan anggaran sebelum tenggat waktu berakhir.

Shutdown sebelumnya berlangsung selama 35 hari dari akhir Desember 2018 hingga Januari 2019.

Per pagi ini, indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung positif bagi pasar obligasi, tercermin dari penurunan yield US Treasury (UST).

Yield curve UST 5-tahun dan 10-tahun masing-masing turun sebesar 6bp dan 4bp menjadi 3,68% dan 4,12%. Sementara itu, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia turun sebesar 1bp menjadi 81bp.

“Mempertimbangkan faktor-faktor di atas, BNI Sekuritas mengantisipasi demand terhadap Surat Berharga Negara (SBN) berdenominasi Rupiah akan stabil. Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0100, FR0103, FR0098, FR0083, FR0106,” sebut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam riset Kamis (02/10).