ANALIS MARKET (05/11/2024) : IHSG Diprediksi Kembali ke Area Support Terdekat

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Pasar saham AS ditutup di teritori merah setelah sesi yang tidak menentu pada hari Senin (04/11/24) , karena para investor bersiap untuk minggu yang krusial di mana warga Amerika akan memilih presiden baru dan Federal Reserve akan mengumumkan keputusan suku bunganya.

Kandidat presiden DONALD TRUMP dan KAMALA HARRIS sama-sama berjuang untuk mendapatkan keunggulan di hari terakhir pertarungan yang sangat ketat.

Dow Jones Industrial Average turun 257,59 poin, atau 0,61%, menjadi 41.794,60, S&P 500 melemah 0,28%, dan Nasdaq Composite terdepresiasi 0,33%.

Russell 2000 naik 0,4% karena penurunan imbal hasil mendukung saham-saham berkapitalisasi kecil, yang dianggap lebih mungkin mendapat manfaat dari suku bunga yang lebih rendah. CBOE VOLATILITY index, yang juga dikenal sebagai indeks “pengukur ketakutan” di Wall Street, naik tipis menjadi 21,94 dan tetap berada di atas rata-rata jangka panjangnya sebesar 19,46 karena mendekati level tertinggi hampir 2 bulan yang dicapai minggu lalu sebesar 23,42.

Sektor yang bukukan keuntungan terbesar di antara 11 sektor utama S&P adalah Energi, naik 1,87% didukung menguatnya harga minyak setelah OPEC+ memutuskan untuk menunda rencana peningkatan produksi.

Pasar sudah memperhitungkan hampir 100% The Fed akan memangkas FED FUND RATE sebesar 25 bps pada FOMC MEETING tanggal 7-8 Nov, dengan survey CME FedWatch Tool menunjukkan persentase utk itu sebesar 98%, dan peluang bank sentral AS mempertahankan suku bunga tetap hanya 2%.

EFEK PILPRES AS : Prediksi atas kemenangan Trump memunculkan apa yang disebut market sebagai “Trump Trades” di mana mengerek naik US DOLLAR & YIELD US TREASURY secara diperkirakan pemerintahannya akan menghasilkan kebijakan yang akan kembali mendorong Inflasi ; namun setelah jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan Harris, wakil presiden Demokrat, unggul di Iowa yang merupakan wilayah kritikal, langsung memicu penurunan USD & imbal hasil obligasi AS. Para analis meyakini kebijakan Trump seputar imigrasi, pemotongan pajak, dan pengenaan tarif impor dapat kembali memanaskan tingkat Inflasi, imbal hasil obligasi, dan US Dollar ; sementara Harris dipandang sebagai kandidat penerus kebijakan yang sudah berlangsung saat ini. Analis juga mengindikasikan bahwa hasilnya dapat berdampak signifikan pada kinerja pasar, terutama sektor Big Tech yang selama ini telah mendukung rally Wall Street. Secara khusus, menurut analis Wedbush, potensi kemenangan Trump menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor teknologi global secara adanya ekspektasi eskalasi konflik teknologi AS-China dan peningkatan tarif. Perubahan besar dalam tarif dan sikap yang lebih keras terhadap China diyakini akan berdampak signifikan pada rantai pasokan chip semi conductor NVIDIA, serta dampak pembalasan Beijing terhadap Apple/Tesla, dan memperlambat laju Revolusi AI.

INDICATOR EKONOMI : US Factory Orders (Sept) ternyata drop lebih besar dari perkiraan. Hari ini para investor akan memantau data US Trade Balance serta pertumbuhan Ekspor-Impor mereka ; tak lupa data Composite & Services PMI baik dari S&P GLOBAL maupun ISM.

FIXED INCOME & CURRENCY : YIELD US TREASURY tenor 10 tahun yang menjadi acuan , terakhir turun 6,4 bps pada 4,299%, setelah awalnya turun sebanyak 10 bps. Imbal hasil obligasi negara AS tenor 2 tahun turun untuk pertama kalinya dalam 6 hari, turun 2,8bps ke level 4,1743%. Perdagangan yang fluktuatif diperkirakan terjadi sampai keluar keputusan PILPRES AS dan para investor lebih jelas tentang kebijakan moneter. Imbal hasil tenor 10 tahun telah turun selama 5 bulan berturut-turut sebelum melonjak sekitar 48 bps pada bulan Oktober. Indeks saham MSCI global berakhir flat, sementara DOLLAR INDEX (DXY) , yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang mata uang, juga tidak berubah pada 103,86.

MARKET EROPA & ASIA : Saham Eropa turun 0,3%, meskipun ada kenaikan sektor Energi menyusul keputusan OPEC+ untuk menunda rencana peningkatan produksi yang mendorong harga minyak naik. Manufacturing PMI di JERMAN & EUROZONE alami peningkatan di bulan Oct , bahkan angkanya lebih baik dari prediksi (walau masih di bawah angka ekspansi 50). Sore nanti giliran INGGRIS yang akan mengumumkan pertumbuhan aktifitas Jasa & Komposit PMI mereka utk bulan Oct.

– Pertemuan komite tetap Kongres Rakyat Nasional (National People Congress) di CHINA minggu ini menjadi perhatian utama investor. NPC membuka rapat dari Senin hingga Jumat, dan rincian lebih lanjut tentang serangkaian langkah stimulus yang baru-baru ini diumumkan menjadi fokus. Saham unggulan China naik 1,4%, dengan Indeks Komposit Shanghai menguat 1,2%. Reuters melaporkan bahwa pada pertemuan NPC, China mempertimbangkan untuk menyetujui penerbitan lebih dari 10 triliun yuan ($1,4 triliun) dalam bentuk utang tambahan dalam beberapa tahun ke depan untuk menghidupkan kembali ekonominya yang rapuh, sebuah paket fiskal yang diharapkan akan semakin diperkuat jika Trump memenangkan pemilihan. China pagi ini juga akan memantau angka CAIXIN Services PMI mereka untuk bulan Oct.

– BANK OF ENGLAND, yang akan bertemu pada hari Kamis, juga diharapkan untuk menurunkan suku bunga sebesar 25 bps. Keputusannya menjadi rumit karena aksi jual obligasi pemerintah menyusul anggaran pemerintah Buruh minggu lalu. Sterling naik 0,3% menjadi $1,295, dibantu oleh Dolar yang lebih lemah. Sterling turun 0,3% minggu lalu.

KOMODITAS : Harga MINYAK naik setelah OPEC+ mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka akan menunda kenaikan produksi yang direncanakan pada bulan Desember selama satu bulan. Minyak berjangka BRENT kembali naik 2,7% menjadi USD 75,08 / barrel. Minyak mentah US WTI menguat 2,95% menjadi USD 71,54.

IHSG ditutup memerah pada level 7479.50 setelah memangkas penurunan kemarin Senin menjadi hanya 25.75pts / -0.34% saja. Tampaknya para investor agak terpengaruh dengan sentimen market seputar PILPRES AS & keputusan suku bunga THE FED, dalam keputusan mereka mengamankan (sebagian) keuntungan & kapital. Adapun posisi Closing tsb masih menyelamatkan IHSG dari konfirmasi terbentuknya pola (bearish reversal) DOUBLE TOP dengan Neckline penting di sekitar 7450. 

Menyikapi kondisi tersebut diatas, analis NH Korindo Sekuritas harus mengingatkan bahwa penembusan level Support kritikal tersebut akan membawa IHSG konsolidasi lebih dalam lagi ke arah 7400-7350, atau kemungkinan terburuk adalah mendarat di level 7000-an lagi. 

MUSIM LAPORAN KEUANGAN kuartal 3 masih akan membentuk animo market dalam negeri, sambil memantau ketat sentimen market regional.

“IHSG diprediksi kembali ke area Support terdekat,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Selasa (05/11).