GOTO Bergerak Ganjil Pada Pra Penutupan, Pelaku Pasar Tunggu Peran Regulator

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Pelaku pasar modal menunggu peran regulator dalam pengawasan transaksi efek berefek ekuitas PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (IDX: GOTO) pada pra penutupan pada minggu terakhir Mei 2023.

Padahal dalam tiga bulan perdagangan bursa belakangan, GOTO bergerak dari level terendah Rp89 per lembar dan tertinggi hanya di level Rp132 per saham.

Namun, pada penutupan perdagangan tanggal 31 Mei 2023, GOTO ditutup naik 38 point atau 34,9 persen ke level Rp147 per lembar dengan nilai transaksi Rp6,4 triliun.

Sehingga GOTO menyentuh batas atas penawaran jual beli atau auto rejecetion atas (ARA).  

Uniknya, GOTO sepanjang perdagangan sesi I dan II hari terakhir perdagangan Mei 2023 itu bergerak di level Rp104 - Rp108 per lembar.

Tapi, saat pra penutupan GOTO ditarik ke atas ke level Rp147 per lembar.

Menurut pengamat pasar modal, Yanuar Rizky, bahwa pola transaksi tersebut seharusnya sudah masuk alert bursa, karena penawaran jual Rp147 seperti menggantung, karena melewati harga penawaran dibawah Rp147 dan penawaran itu dibeli.

“Logikanya, orang beli diharga murah, ini mau beli di harga mahal. Alert seperti ini ada prosesnya di bursa sampai ke OJK. Tapi saya perhatikan litigasi dan penegakan hukum bukan makin bagus, malah makin hancur,” keluh dia dalam media sosialnya.

Senada, Mantan Direktur Utama Bursa Efek Jakarta, Hasan Zein mengatakan, alarm kasus harga GOTO pada market on close tersebut sangat jelas, bahwa yang pelaku pengerek ketiang ARA GOTO perlukan bukan transaksi untuk  pemilikan, tapi harga dan indeks.

“Kalau pembelian mereka lakukan dengan teratur dan konsisten di continuous auction market, di pasar reguler, mereka bisa memperoleh saham dengan harga 35 persen lebih murah,” kata dia.

Pilihan keduanya, kata dia, jauh lebih praktis transaksi jumbo di pasar negosiasi. Tapi harga di pasar nego tidak jadi kiblat dan tidak diperhitungkan dalam indeks.

“Yang mereka mau adalah nyetel indeks untuk kepentingan mereka,” ungkap dia.

Ia juga bilang, pernah mengaplikasikan dutch auction system di dua bursa.

Tapi dia  tidak tahu apakah penetapan harga di pembukaan dan penutupan menggunakan dutch auction atau yang lain.

“Algoritma dutch auction dilakukan dengan menghitung kumulatif bids dan offers menggunakan price priority. Lalu ditetapkan satu harga yang menghasilkan volume terbesar,” terang dia.