Jokowi Yakin Hubungan Ekonomi Indonesia-Korsel Semakin Kuat

Pasardana.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul, Korea Selatan, Kamis (28/7/2022).
Dari pertemuan tersebut, Presiden Jokowi meyakini, hubungan kerja sama kedua negara akan makin kokoh, khususnya kemitraan di bidang ekonomi.
“Kita sambut baik tren perdagangan bilateral yang terus meningkat, kita sepakat terus membuka akses pasar, mengatasi hambatan-hambatan perdagangan, dan mempromosikan produk-produk unggulan kedua negara,” kata Presiden Jokowi.
Saat ini, nilai perdagangan Indonesia dan Korea Selatan mengalami peningkatan signifikan.
Pada periode Januari hingga Mei 2022, Indonesia sudah memperoleh surplus lebih dari US$ 500 juta.
Bahkan, nilai perdagangan pada tahun 2021 angkanya telah melampaui US$ 18 miliar.
Kepala Negara mengungkapkan, akan terus mendorong implementasi konkret Indonesia-Korea Economic Partnership Agreement.
Di bidang investasi, Mantan Wali Kota Solo ini menyampaikan, investasi Korea Selatan di Indonesia tumbuh pesat dan prospek yang baik di beberapa bidang seperti industri baja, petrokimia, baterai kendaraan listrik, industri kabel listrik, dan telekomunikasi, serta garmen dan energi terbarukan.
“Dalam pertemuan dengan Presiden Yoon, secara khusus saya mendorong kerja sama investasi dari Korea terutama di bidang percepatan pembangunan ekosistem mobil listrik di Indonesia termasuk proyek industri baterai terintegrasi dengan pertambangan dan industri baja otomotif untuk kendaraan listrik,” kata Jokowi.
Pada kesempatan itu, Jokowi juga menyambut baik investasi Korea Selatan dalam pengembangan Ibu Kota Nusantara, antara lain; kerja sama di bidang pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum, dan capacity building di bidang pembangunan smart city.
“Saya menyambut baik penandatanganan MoU antara Kementerian Investasi dengan Posco Korea dan Krakatau Steel Indonesia terkait investasi di bidang industri baja otomotif untuk kendaraan listrik dan partisipasi dalam pengembangan Ibu Kota Nusantara dengan nilai keseluruhan investasi mencapai US$ 6,37 miliar dan akan menyerap lebih dari 58.000 tenaga kerja” jelas Presiden Jokowi.
Sementara Presiden Yoon Suk-yeol dalam keterangannya menyampaikan, Korea berkomitmen untuk terus memperkuat kemitraan strategis dengan Indonesia sesuai dengan perkembangan dunia yang dinamis.
“Saya merasa kita punya banyak kesamaan, dan tahun depan kita menyambut 50 tahun hubungan Korea-Indonesia, saya berharap, kerja sama dapat setahap lebih maju, dan saya berharap untuk lebih banyak bertemu dan berkomunikasi dengan bapak Presiden Joko Widodo,” kata Presiden Yoon.