Prancis Mau Tingkatkan Kerjasama Strategis di Kawasan Indo-Pasifik Dengan Indonesia

Pasardana.id - Pemerintah Prancis menyatakan kesiapannya untuk meningkatkan kerja sama strategis dengan negara mitra di kawasan Indo-Pasifik, termasuk Indonesia.
Senator Rachid Temal ketika memimpin Delegasi Komisi Luar Negeri, Pertahanan, dan Angkatan Bersenjata pada Senat Republik Prancis menyatakan, bahwa Prancis ingin membahas hubungan kedua negara, dengan harapan dapat meningkatkan kerja sama yang saat ini telah terjalin dengan baik.
"Kunjungan kami ke Indonesia kali ini bertujuan untuk melakukan studi atau kajian terkait strategi Prancis di kawasan Indo-Pasifik," ujar Senator Temal, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/9/2022).
Selain itu, Delegasi Senat Prancis berkeinginan untuk bertukar pandangan mengenai kawasan Indo-Pasifik dengan pihak Indonesia dengan mempertimbangkan posisi Indonesia sebagai Ketua ASEAN pada 2023.
Saat bertemu dengan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, pihak Prancis juga menyampaikan keingintahuan terkait pendekatan yang diambil oleh Indonesia di kawasan Indo-Pasifik serta bagaimana strategi untuk menjaga kawasan agar tetap inklusif dan dapat memberikan kesejahteraan bagi rakyat.
Menanggapi hal tersebut, Menko Airlangga menjelaskan, saat ini Indonesia sedang menjabat Presidensi pada G20.
Terdapat empat pilar penting dari Presidensi Indonesia di G20 yaitu kesehatan global, transisi energi, transformasi digital, dan ketahanan pangan.
Konsep Indo-Pasifik yang dimiliki oleh Prancis memiliki kemiripan dengan Indonesia, di mana Indonesia memandang kawasan tersebut bukan hanya dari sisi politik dan keamanan semata, namun juga dilihat dari sisi ekonomi.
Dalam hal ini, eksistensi ASEAN memiliki peran sangat strategis dalam menjaga stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.
Lebih lanjut Airlangga menjelaskan, Indonesia baru saja berpatisipasi dalam Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) yang dilaksanakan di Amerika Serikat.
Poin penting dari pertemuan tersebut adalah penetapan target untuk menghasilkan solusi konkret bagi kawasan dalam beberapa tahun ke depan.
"Indonesia juga meminta dukungan dari Prancis agar perundingan Indonesia–European Union CEPA (IEU–CEPA) dapat dipercepat penyelesaiannya. Pada faktanya, terdapat beberapa isu penting yang perlu dibahas secara mendalam tapi saya optimistis bahwa hal tersebut dapat diselesaikan dalam waktu yang tidak lama," ujar Airlangga.
Kedua pihak perlu menyadari, ekonomi Indonesia dan Uni Eropa bersifat komplementer, sehingga keberadaan perjanjian ekonomi komprehensif seperti IEU–CEPA dapat menguntungkan kedua pihak.
Menjawab permintaan Indonesia tersebut, pihak Prancis menyatakan dukungan terhadap percepatan penyelesaian perundingan IEU–CEPA.