ANALIS MARKET (10/5/2022) : IHSG Diperkirakan Masih Cenderung Tertekan
Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (09/5), IHSG ditutup melemah 319,16 poin (-4,41%) ke 6.909,75.
IHSG melemah sejalan dengan bursa regional merespon koreksi yang terjadi pada Wall Street akhir pekan lalu pasca kenaikan suku bunga The Fed 50 bps menjadi 0,75% hingga 1%.
Di saat yang sama, tensi geopolitik antara Ukraina-Rusia masih belum mereda. Dari dalam negeri, BPS merilis data PDB Indonesia Q1-2022 tumbuh 5,01% yoy sebelumnya -0,70% (Q1-2021) atau -0,96% QtQ dimana Q4-2021 sebesar 5,02%. Kemudian, BPS juga merilis data Inflasi Indonesia April 2022 sebesar 0,95% atau 3,47% yoy.
Sementara itu, Wall Street diperdagangan tadi malam (09/5) ditutup melemah seiring kekhawatiran implikasi dari kebijakan moneter global yang lebih ketat terhadap momentum pertumbuhan.
Di saat yang sama, aktivitas ekonomi di China cenderung lambat seiring penguncian ketat akibat Covid-19 dan sanksi Barat lebih lanjut terhadap Rusia semakin memicu inflasi. Semua sektor kecuali kebutuhan pokok konsumen mengalami penurunan. Saham-saham teknologi mengalami penurunan lebih dalam seperti Meta Platform, Google Alphabet, Amazon.com, Microsoft, Apple, dan Tesla.
DJIA (-1,99%), S&P 500 (-3,20%), dan Nasdaq (-4,29%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan masih cenderung tertekan,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset yang dirilis Selasa (10/5/2022).

