ANALIS MARKET (21/4/2022) : IHSG Diproyeksi Melanjutkan Penguatan
Pasardana.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, IHSG menguat pada perdagangan kemarin (20/4), dengan ditutup di level 7227,36 (+0,39%). Penguatan IHSG ditopang oleh penguatan bank-bank besar yang mendorong sektor keuangan, serta masih tingginya net buy dari para investor asing. Indeks Asia pada perdagangan kemarin mayoritas ditutup menguat kecuali indeks Hangseng dan Shanghai, kenaikan terjadi ditengah lonjakan imbal hasil surat utang pemerintah AS dan respon kebijakan pemerintah China atas pemberlakuan kebijakan lockdown di sana. Beberapa sektor yang menguat kemarin yaitu sektor infrastruktur (+2,77%), sektor keuangan (+2,03%), dan sektor properti (-1,33%). Investor asing tercatat membukukan net buy sebesar Rp 1,04 triliun dengan saham-saham yang paling banyak dikumpulkan adalah: BBRI, BBNI, ADMR.
Secara teknikal, meskipun IHSG mengalami penguatan namun candle membentuk doji yang menandakan adanya perlawanan dari sisi bullish, dan juga disertai dengan volume yang tinggi. Beberapa saham yang memiliki potensi naik untuk perdagangan hari ini yaitu: ASLC, MDKA, INCO, PNLF, DRMA, ISAT, BBRI, ARNA, MNCN, EXCL.
Kemudian dari bursa AS, indeks-indeks ditutup beragam pada akhir perdagangan Rabu, dengan indeks Nasdaq yang mengalami penurunan terdalam karena pelemahan saham Netflix sampai dengan 35% mengejutkan para investor. Penurunan harga saham Netflix membebani indeks dan dikhawatirkan mempengaruhi perusahaan-perusahaan pertumbuhan tinggi (growth) lainnya, yang disimpulkan oleh investor mungkin menghadapi masalah kinerja pascapandemi.
MARKET OUTLOOK
Diperdagangan Kamis (21/4) pagi ini, bursa Asia bergerak positif, indeks Nikkei menguat 0,8%, dan indeks Kospi menguat 0,4% pada saat laporan ini ditulis. Menguatnya Bursa Asia terjadi di tengah lonjakan yield surat utang Pemerintah AS dan respons kebijakan yang terukur dari Pemerintah China atas pemberlakuan kebijakan lockdown untuk melawan pandemi. Berbeda dengan mayoritas negara maju yang mulai mengetatkan kebijakan moneter untuk memerangi inflasi, China justru lebih memperlonggar kebijakan moneter untuk menghadapi perlambatan ekonomi akibat merebaknya pandemi covid-19.
Kemudian dari dalam negeri, kami memperkirakan IHSG akan melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ini, melihat prospek hasil rilis keuangan yang membaik dari para emiten, selain itu juga sedang dalam masa pembagian dividen, sehingga saat ini sedang dalam masanya para investor mengumpulkan saham-saham pemberi dividen.
“IHSG akan bergerak pada rentang 7180 – 7270,” sebut analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Kamis (21/4/2022).

