ANALIS MARKET (18/4/2022) : IHSG Diperkirakan Bergerak Sideways Cenderung Melemah
Pasardana.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, IHSG ditutup melemah pada perdagangan Kamis pekan lalu (14/4) ke level 7235,53 (-0,38%). Pasar mengkhawatirkan risiko percepatan laju inflasi domestik setelah pemerintah membuka wacana untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite, minyak diesel alias Solar, hingga gas Elpiji ukuran 3 kg. Investor berpersepsi negatif terhadap bursa meskipun BI masih mempertahankan suku bunga acuan rendah di 3,5%, dan tingkat inflasi pada bulan Maret lalu di level 2,64% masih terkontrol karena kisaran target inflasi BI sekitar 2-4%. Pelemahan IHSG disebabkan oleh sektor material dasar (-0,68%), sektor konsumen primer (0,48%), dan sektor infrastruktur (0,39%). Meski mengalami pelemahan, investor asing masih tercatat membukukan net buy sebesar Rp 489,47 miliar dengan saham-saham yang paling banyak dikumpulkan adalah: TLKM, INCO, ADMR.
Dari segi teknikal, pelemahan IHSG masih terbilang sehat karena masih belum menembus support apapun. Dengan menggunakan tarikan garis Fibonacci projection sebagai acuan support dan resistance yang baru, kami melihat harga IHSG pernah menyentuh resistance 7283, dan kini level support yang menopang berada di level 7113. Beberapa saham yang memiliki potensi naik untuk perdagangan hari ini yaitu: BUMI, ASLC, ESSA, FILM, INCO, DOID, BNGA, IMJS, AUTO. Kemudian dari bursa AS, seluruh indeks ditutup melemah pada perdagangan Jumat pekan lalu (15/4) dikarenakan hasil rilis data keuangan para emiten disana yang kurang memuaskan, serta para investor masih khawatir mengenai ancaman kenaikan tingkat suku bunga dari pernyataan hawkish The Fed.
MARKET OUTLOOK
Diperdagangan Senin (18/4) pagi hari ini, bursa Asia sudah mengalami tekanan dari para investor. Indeks Nikkei melemah 1,5%, sementara indeks Kospi melemah 0,03% saat laporan ini ditulis. Para pelaku pasar pada pagi hari ini bersikap pesimis terhadap hasil rilis data ekonomi China yaitu GDP serta performa produksi industrial yang diperkirakan akan melemah karena tingkat penyebaran Covid-19 yang sedang tinggi-tingginya disana.
Kemudian dari dalam negeri, IHSG pada pagi hari ini diperkirakan akan bergerak sideways cenderung melemah karena pelemahan yang terjadi pada bursa Asia serta pelemahan indeks-indeks negara barat pada Jumat pekan lalu. Para investor hari ini menunggu data ekonomi neraca dagang yang diperkirakan akan menurun, seiring dengan pelemahan pada pertumbuhan ekspor serta impor.
“IHSG akan bergerak pada rentang 7200 – 7260,” sebut analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Senin (18/4/2022).

