ANALIS MARKET (07/2/2022) : IHSG Diperkirakan Masih Akan Bergerak Menguat

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, IHSG pada Jumat pekan lalu (04/2) berhasil ditutup di zona hijau di level 6731,39 (+0,71%). Selama sepekan kemarin IHSG naik sebanyak 1,82% dengan net buy investor asing sebesar Rp 1,33 triliun di market regular. Penguatan IHSG kala tersebut masih ditenggarai oleh penguatan harga-harga komoditas utama seperti batubara, CPO, dan metal. Meski demikian, terlihat pergerakan IHSG tertahan oleh sentimen negatif yaitu tingginya angka penyebaran covid-19 di Indonesia, dan dikabarkan bahwa tingkat keterisian rumah sakit hampir mencapai ambang batas di 70%. Sektor yang mendorong kenaikan IHSG yaitu: sektor transportasi dan logistic (+5,56%), sektor konsumen non primer (+2,70%), dan sektor material dasar (+1,56%). Investor asing membukukan net buy pada perdagangan Jumat pekan lalu sebesar Rp 868,64 miliar di pasar regular dengan saham-saham yang paling banyak dikumpulkan adalah BBRI, TLKM, BBCA.

Adapun secara teknikal analis, kenaikan yang dialami IHSG kemarin membentuk higher high dan higher lwo, menandakan pergerakan bullish yang kuat. IHSG mulai menguji level resistance yang terbentuk di sekitar 6738. Beberapa saham yang memiliki potensi kenaikan yaitu: BRPT, WSKT, SMGR, BSDE, ADRO, ACES, ISSP.

Di sisi lain, indeks-indeks pada bursa AS berakhir mixed pada perdagangan Jumat (04/2) pekan lalu. Hal tersebut lantaran pendapatan positif Amazon membatasi serangkaian angka teknologi besar yang beragam. Hal itu membuat Nasdaq memulihkan sebagian besar kerugiannya dari sesi sebelumnya. Hasil dari pertumbuhan saham megacap telah mendikte pergerakan pasar pekan lalu, karena investor mencari data nyata untuk mendukung valuasi saham yang tinggi. Kenaikan saham-saham teknologi rata-rata disebabkan karena tingginya hasil rilis laporan keuangan yang diatas ratarata konsensus pasar.

MARKET OUTLOOK

Dari bursa Asia, sudah diperdagangkan di zona negatif pada hari ini, Nikkei -0,7%, serta Kospi -0,6%. Seperti diketahui, dari Korsel sendiri, data inflasi periode Januari lalu telah dirilis pada Jumat kemarin di mana inflasi mendekati level tertinggi dalam satu dekade karena melonjaknya harga bahan bakar dan makanan. Inflasi naik menjadi 3,6% dimana konsensus pasar memperkirakan 3,3%.

Di awal pekan dari dalam negeri, hari ini investor akan mencermati rilis PDB dan cadangan devisa, serta perkembangan kasus covid-19 yang belakangan naik signifikan.

IHSG diperkirakan masih akan menguat pada hari ini menyusul tingginya hasil konsensus pasar terhadap PDB Indonesia sampai dengan penghujung tahun 2021. Namun demikian, tetap waspada dengan kenaikan tingkat penyebaran covid19 yang meningkat.

“IHSG akan bergerak pada rentang 6700 – 6750,” sebut analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Senin (07/2/2022).