Pemerintah Dicurigai Sembunyikan Utang, Begini Kata Sri Mulyani

Pasardana.id - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI mencurigai ada utang khusus untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sekitar Rp4.800 triliun,
kemudian utang pembangunan hingga Rp6.000 triliun, utang swasta Rp5.400 triliun, dan utang investasi.
Tak hanya itu, diisukan juga jika pemerintah telah memecah besaran utang agar tidak terlihat memiliki utang besar.
Menjawab kecurigaan tersebut, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menegaskan, bahwa tidak ada utang yang disembunyikan oleh pemerintah.
Hal tersebut disampaikan Sri Mulyani dalam Rapat Kerja Komite IV DPD RI, Senin (24/1/2022).
"Jadi, enggak mungkin ada utang tersembunyi ke kiri dan ke kanan. Kalau ada yang bisa nyembunyiin utang, ya tukang sulap," ujar Sri Mulyani.
Bendaharan Negara ini menambahkan, mekanisme penarikan utang untuk menutup defisit anggaran sudah diatur dalam UU APBN tahun berjalan.
Pemerintah juga mematuhi UU tersebut, mengingat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selalu melakukan audit di akhir tahun.
"APBN sudah kita susun bersama, bukan saya yang bikin sendiri. Dan ini kemudian diundangkan. Ini cara kami mengelola keuangan negara,” kata dia.
Ani, sapaan akrab Sri Mulyani juga menyampaikan, dalam menghadapi pandemi saat ini, APBN berfungsi sebagai gas dan rem, melakukan realokasi dan refocusing anggaran hingga dituntut untuk lebih fleksibel.
“Hasilnya relatif luar biasa dibandingkan negara-negara di dunia. Dari kontraksi ekonomi, speed recovery dan size APBN di mana defisitnya sangat terukur,” jelasnya.