Bangun Infrastruktur Pakai Utang, Luhut : Gak Apa-Apa Asal Bayar Sendiri

Pasardana.id - Alokasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk pembangunan infrastruktur dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.
Pada tahun 2020 saja, pemerintah menyiapkan anggaran sekitar Rp 423 triliun untuk infrastruktur. Dana tersebut teralokasi dari berbagai pos, termasuk utang.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan mengambil utang untuk membangun infrastruktur adalah hal yang wajar.
Dalam acara Pengukuhan Dewan Pengurus Apkasi Masa Bhakti 2021-2026 dan Rakernas XIII Apkasi Tahun 2021 di Bali yang disiarkan YouTube Apkasi, Sabtu (19/06/2021), Luhut mengatakan jika banyak pihak yang menyebut pembangunan infrastruktur ini banyak didanai dari utang.
Menurutnya utang tidak masalah asalkan bisa bayar sendiri.
"Saudara-saudara sekalian, orang bilang ini utang. Gak apa-apa utang kalau bayar sendiri. Silakan saja," ungkapnya.
Luhut mengatakan, nyinyiran utang memang sering didapatkan pemerintah, termasuk dalam pembangunan Tol Jagorawi 30-40 tahun lalu.
Padahal, kata Luhut, tidak ada satu pun negara di dunia yang bisa membangun tanpa utang.
"Utang kita masih 40% dari PDB, kita masih rendah dibandingkan Amerika Serikat 100% dari PDB atau lebih," paparnya.
Luhut menegaskan, meski sedang dalam kondisi krisis, kegiatan pembangunan infrastruktur harus tetap berjalan.
Lebih lanjut dia menuturkan, pemerintah tengah menargetkan beberapa pembangunan infrastruktur rampung dalam waktu dekat.
Tol Trans Sumatera misalnya, ditargetkan rampung pada tahun 2023-2024.
"Jadi kalau ada yang bilang dengan krisis ini jangan membangun itu adalah kesalahan policy yang salah," katanya.
"Justru kita harus membangun, tapi perencanaan yang baik, eksekusi yang baik, pengawasan yang baik. Dan memang disiapkan project base di mana project dibutuhkan yang bisa menimbulkan ekonomi," pungkas Luhut.