ANALIS MARKET (15/6/2021) : Pergerakan IHSG Berpotensi Menguat

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (14/6), IHSG ditutup melemah 15.11 poin (-0.25%) ke level 6080.38 dengan saham-saham disektor Industri (-2.27%), Transportasi (-1.94%) dan Konsumsi primer (-1.51%) memimpin pelemahan. Investor seakan mencari langkah aman dari penguatan IHSG di pekan lalu yang telah naik cukup optimis. Terancamnya pemulihan ekonomi indonesia akibat lonjakan kasus covid-19 dan adanya taper tantrum yang terjadi di AS menjadi alasan investor. Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih sebesar Rp337.39 Miliar dengan saham BBRI,

MDKA, BMRI,TLKM dan GGRM yang menjaditop net buy value investor asing.

Bursa Eropa ditutup bervariasi.

Di sisi lain, Bursa Asia ditutup mayoritas menguat dengan indeks Nikkei (+0.74%) dan TOPIX (+0.29%) ditutup naik disaat beberapa wilayah di Asia alami libur bursa.

Adapun ekuitas berjangka dan saham AS naik moderate pada hari Senin (14/6) karena investor bersiap untuk pertemuan penting The Fed akhir pekan ini dalam prospek arah kebijakan selanjutnya.

Sedangkan Indeks Eurostoxx (+0.14%), FTSE (+0.18%), CAC40

(+0.24%) naik ke zona positif namun DAX (-0.13%) melemah, kemarin (14/6). Penguatan bursa Eropa dipimpin oleh saham perusahaan energy yang kembali optimis.

Dari komoditas, harga minyak memperpanjang kenaikan tiga mingguannya di tengah optimisme bahwa pembukaan kembali ekonomi akan meningkatkan permintaan musim panas di AS dan Eropa.

Selanjutnya investor akan menanti hasil Uni Eropa-AS KTT yang berlangsung di Brussel dan Data produksi industri AS, harga produsen dan penjualan ritel pada hari selasa.

Dari dalam negeri data aktifitas perdagangan Indonesia beserta data impor dan ekspor akan menjadi katalis pada perdagangan selanjutnya.

Sementara itu, Indeks Nikkei (+0.85%) dan TOPIX (+0.51%) membuka perdagangan Selasa (15/6) pagi ini dengan optimis menjelang pertemuan The Fed dan stabilnya yield treasury AS 10-tahun. Investor sedang mencari sinyal dari The Fed tentang jadwal untuk mengurangi stimulus moneter darurat. Harapannya adalah bahwa bank sentral akan menegaskan kembali laju pembelian obligasi minggu ini, bahkan jika itu memberikan proyeksi untuk kenaikan suku bunga pada tahun 2023, menurut ekonom yang disurvei oleh Bloomberg. Keputusan itu akan jatuh tempo pada hari Rabu (16/6).

Dari komoditas, pada Selasa (15/6) pagi ini, harga minyak WTI (+0.54%) kembali menguat di atas level US$ 71 per barel di tengah optimisme bahwa pembukaan kembali ekonomi akan meningkatkan permintaan musim panas di AS dan Eropa. Sementara harga nikel (+0.76%) dan timah (+0.47%).

“Secara sentiment, pergerakan IHSG hari ini berpotensi menguat ditengah optimisme bursa global ditengah pembukaan kembali ekonomi dan jelang rilis data neraca perdagangan bulan Mei Indonesia dengan estimasi surplus sebesar USD 2.3 miliar,” beber analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Selasa (15/6/2021).