ANALIS MARKET (21/5/2021) : Pergerakan IHSG Berpotensi Menguat
Pasardana.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (20/5), IHSG ditutup naik 37.01 poin (+0.64%) ke level 5797.59 setelah sempat dibuka di zona negatif. Saham-saham disektor Infrastruktur (+3.48%) dan Barang konsumen non primer (+1.51%) menjadi yang mendorong penguatan IHSG hingga akhir sesi perdagangan. Saham-saham telekomunikasi seperti TLKM, EXCL dan ISAT menguat disektor infrastruktur setelah bottom line kuartal pertama 2021, ISAT alami keuntungan setelah alami kerugian diperiode yang sama tahun 2020. Data neraca perdagangan alami surplus lebih dari ekspektasi sebesar $2.19 Miliar dengan komposisi aktifitas ekspor YoY naik menjadi 51.94% dan Import YoY naik 29.93% hal ini memberikan signal aktifitas perdagangan mulai kembali membaik pada bulan April 2021.
Di sisi lain, mayoritas indeks saham Asia bervariasi. Pelemahan terjadi pada indeks HangSeng (-0.50%) sedangkan penguatan mendatar terjadi pada indeks Nikkei (+0.19%), TOPIX (+0.04%) dan CSI300 (+0.27%). Indeks berjangka AS turun karena investor kembali menilai sejauh mana kemunduran baru yang dipicu oleh kekhawatiran inflasi pada stimulus bank sentral.
Sedangkan Bursa Eropa kompak menguat diperdagangan kemarin (20/5). Indeks Eurostoxx (+1.60%), DAX (+1.70%), CAC40 (+1.29%) dan FTSE (+1.00%) naik lebih dari sepersen di akhir perdagangan didorong oleh sektor jasa keuangan dan media. Investor menanti Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva dan Presiden ECB Christine Lagarde berbicara pada Dialog Ekonomi Wina pada hari Kamis dan para menteri keuangan kawasan Euro dan kepala bank sentral mengadakan pertemuan informal dimana kelompok menteri keuangan dan kepala bank sentral Uni Eropa akan bertemu pada 22 Mei 2021.
Sementara itu, Bursa Jepang membuka perdagangan di akhir pekan ini (21/5), dengan penguatan. Indeks Nikkei (+1.01%) dan TOPIX (+0.60%) mengiringi penguatan bursa global di tengah optimisme ekonomi dan mengurangi kekhawatiran tentang kemungkinan pengurangan stimulus AS. Kebangkitan ekonomi global, risiko kenaikan inflasi yang signifikan, dan gejolak Covid-19 di beberapa bagian dunia terus mempengaruhi pergerakan pasar. Untuk saat ini, optimisme pertumbuhan membayangi risalah Fed terbaru, yang menandai kemungkinan perdebatan di beberapa titik tentang pengurangan stimulus luar biasa yang mendukung berbagai aset.
Dari komoditas, harga minyak WTI (-2.07%) kembali mengalami penurunan. Sementara harga batu bara naik ke level US$100 mton.
“Secara sentiment, pergerakan IHSG hari ini berpotensi menguat ditengah penguatan bursa global akbat optimisme ekonomi,” sebut analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Jumat (21/5/2021).

