ANALIS MARKET (19/5/2021) : Pergerakan IHSG Berpotensi Terkonsolidasi
Pasardana.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (18/5), IHSG naik tipis 0.53 poin (+0.09%) ke level 5834.39 dengan sektor industry (+2.58%), Transportasi (+1.36%) dan Energi (+0.98%) memimpin penguatan. Pergerakan IHSG cenderung bervariasi setelah sempat melemah hampir sepersen dan ditutup menguat tipis setengah poin.
Adapun Bursa Asia yang mayoritas menghijau dan inderks berjangka AS menguat hingga diakhir sesi perdagangan mampu menumbuhkan optimisme investor dan membalikan IHSG ke zona positif.
Sedangkan Rupiah bergerak berbalik naik 0.07% ke level Rp14272 per USD setelah sempat tertekan diawal pekan.
Di sisi lain, Bursa Asia ditutup menguat dipimpin indeks Nikkei (+2.09%), TOPIX (+1.54%), dan HangSeng (+1.34%) yang naik lebih dari sepersen. Indeks berjangka ekuitas AS naik memberikan optimisme investor terhadap. Pembukaan kembali ekonomi akan meningkatkan pertumbuhan mampu melebihi kekhawatiran tentang peningkatan kasus covid-19 di berbagai bagian Asia. Output industri China naik 9,8% tahun ke tahun di bulan April, sejalan dengan ekspektasi. Sementara itu, data resmi juga menunjukkan penjualan ritel di China melonjak 17,7% tahun ke tahun di bulan April. Namun, itu jauh dari ekspektasi dalam jajak pendapat Reuters untuk kenaikan 24,9%.
Sementara itu, Bursa Eropa mayoritas ditutup melemah, kemarin (18/5). Indeks Eurostoxx (-0.04%), DAX (-0.07%) dan CAC40 (-0.21%) melemah di akhir perdaganagn setelah sempat dibuka menguat di awal sesi. Investor menilai prospek ekspansi ekonomi yang lebih besar terhadap kebangkitan kembali kasus virus korona di negara-negara termasuk India.
Selanjutnya, investor akan menanti The Fed yang menerbitkan risalah dari pertemuan April yang dapat memberikan petunjuk kepada pandangan pejabat tentang pemulihan dan bagaimana mereka mendefinisikan "sementara" dalam hal inflasi dan Laporan persediaan minyak mentah EIA pada hari rabu.
Adapun Indeks Nikkei (-1.10%) dan TOPIX (-0.56%) melemah di awal perdagangan Rabu (19/5) pagi ini, karena kekhawatiran tentang inflasi yang lebih cepat membayangi pemulihan ekonomi dari pandemi. Pejabat Federal Reserve telah berulang kali mengindikasikan bahwa mereka melihat tekanan harga baru-baru ini hanya bersifat sementara dan berniat untuk menjaga kebijakan akomodatif untuk beberapa waktu mendatang.
Harga minyak WTI (-0.76%) turun mendekati sepersen setelah adanya kemungkinan lebih banyak pasokan dari Iran. Sementara harga CPO naik hingga 5%.
“Secara sentiment, pergerakan IHSG hari ini berpotensi terkonsolidasi ditengah meningkatnya kekhawatiran pasar tentang kenaikan inflasi yang lebih cepat dan penantian terhadap risalah Fed terbaru sebagai petunjuk prospek ekonomi kedepan,” sebut analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Rabu (19/5/2021).

