ANALIS MARKET (13/4/2021) : Pergerakan IHSG Diproyeksi Masih Terkonsolidasi

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (12/4), IHSG ditutup turun 121.64 poin (-2.00%) ke level 5948.57 dengan saham-saham property (-3.45%) dan Aneka Industri (-3.07%) turun lebih dari tiga persen. Investor mendapat trigger negatif dari pelemahan mayoritas indeks ekuitas berjangka AS dan mayoritas indeks saham di Asia. Turunnya data indeks penjualan eceran YoY memberikan indikasi pemulihan ekonomi Indonesia yang masih jauh dari kata pulih.

Dari bursa regional, mayoritas indeks saham Asia ditutup melemah, kemarin (12/4). Indeks Nikkei (-0.77%), TOPIX (-0.25%), HangSeng (-0.86%) dan CSI300 (-1.74%) ditutup turun mengiringi pelemahan indeks berjangka AS yang turun karena investor bersiap untuk membanjirnya laporan pendapatan kuartal 1 ditengah keraguan pemulihan ekonomi yang tidak merata.

Di sisi lain, Indeks Eurostoxx (-0.43%), FTSE (-0.39%) dan DAX (-0.13%) turun sejalan dengan pelemahan bursa Asia. Saham-saham disektor penjualan ritel dan perusahaan travel memimpin penurunan. Investor meragukan keampuhan vaksinasi di saat peningkatan kasus covid-19 yang terus meningkat.

Selanjutnya investor akan menanti data perdagangan tiongkok dan data pengangguran AS hingga produksi industri.

Adapun diperdagangan Selasa (13/4) pagi ini, Indeks Nikkei (+0.49%) dan TOPIX (+0.41%) naik ditengah saham AS berada di sekitar rekor tertinggi karena investor mulai memantau musim pendapatan perseroan dan lelang obligasi AS yang relatif lancar.

Di tempat lain, prospek positif untuk pertumbuhan AS akan membantu pendapatan perusahaan, meskipun saham terlihat genting pada rekor tertinggi, mengingat lonjakan kasus Covid-19 dan peluncuran vaksin yang bermasalah di beberapa bagian dunia.

Potensi peningkatan yang lebih tajam dalam inflasi dan biaya pinjaman juga menjadi pertimbangan utama, dengan investor berfokus pada data harga konsumen AS.

Dari komoditas, harga minyak WTI naik tipis 0.15% ditengah penantian laporan bulanan OPEC. Selain itu harga batu bara naik 1.2%.

“Secara sentiment, pergerakan IHSG hari ini masih terkonsolidasi menjelang rilisnya inflasi AS hingga tingkat kemanjuran vaksin yang tengah dipertanyakan. Tak hanya itu, India diperkirakan tengah mempertimbangkan menerapkan lockdown akibat jumlah kasus Covid-19 yang masih tinggi. Adapun India kini menjadi negara dengan kasus positif Covid-19 terbesar kedua di dunia mengalahkan Brasil karena lonjakan infeksi dalambeberapa minggu terakhir,” beber analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Selasa (13/4/2021).