ANALIS MARKET (24/3/2021) : Pergerakan IHSG Masih Berpotensi Terkoreksi

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (23/3), IHSG ditutup turun 48.42 poin (-0.77%) ke level 6252.71 dengan saham-saham pada sektor Industri Dasar (-1.90%) dan Property (-1.35%) turun signifikan lebih dari sepersen. Pelemahan IHSG mengiringi pelemahan indeks berjangka AS dan bursa Asia yang tertekan dengan meningkatnya kasus virus menjadi alasan. Penguatan saham-saham disektor pertanian (+1.43%) yang cukup optimis gagal menahan pelemahan IHSG. CPO menguat 3.30% di Malaysia menjadi triger positif saham-saham produsen CPO.

Di sisi lain, mayoritas indeks saham Asia melemah. Indeks Nikkei (-0.61%), TOPIX (-0.94%), Hangseng (-1.34%) dan CSI300 (-0.95%) setelah kekhawatiran mengenai kebangkiatan kembali kasus virus covid di Eropa yang membuat Jerman melakukan lockdown. Kematian dan kasus global masih tetap tinggi di masa vaksinasi membuat optimisme tarhadap perlawan pada pandemic terhenti.

Adapun Bursa Eropa mayoritas ditutup di zona negative, kemarin (23/3). Indeks Eurostoxx (-0.18%), FTSE (-0.40%) dan CAC40 (-0.39%) turun mengiringi penguncian ketat selama paskah di Jerman untuk mencoba meredakan kasus infeksi dan kematian covid-19. Euro turun 0,3% menjadi $ 1,1902. Pound Inggris turun 0,2% menjadi $ 1,3831. Minyak mentah West Texas Intermediate turun 1,6% menjadi $ 60,58 per barel.

Selanjutnya, investor menunggu hasil pertemuan mentri keuangan Jenet Yellen dan Ketua The Fed untuk pertama kalinya di hadapan komite layanan keuangan DPR AS.

Adapun Indeks Nikkei (-0.76%) dan TOPIX (-0.97%) terkoreksi diawal perdagangan Rabu (24/3) pagi ini, setelah kemunduran dalam pemulihan dari pandemi membebani ekuitas dan minyak AS.

Imbal hasil obligasi AS menahan penurunan setelah tergelincir untuk hari kedua karena Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengecilkan risiko inflasi. Di tempat lain, Jerman, Prancis, dan Italia telah memperluas penguncian dan kasus meningkat di negara lain. Kepala Organisasi Kesehatan Dunia menyebut peningkatan kematian dan kasus baru-baru ini sebagai "tren yang benar-benar mengkhawatirkan".

Dari komoditas, harga minyak WTI (+0.16%) naik tipis hari ini setelah di hari sebelumnya tergelincir lebih dari 6% meninggalkan lever harga US$ 60 per barel akibat aksi lockdown di Eropa. Tak hanya itu, harga batu bara juga turun mendekati 4%.

“Secara sentiment, pergerakan IHSG masih berpotensi terkoreksi ditengah proyeksi dari Menteri Keuangan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2021 minus 1% hingga minus 0,1%. Sementara secara global investor akan menanti rilisnya data PMI Manufaktur beberapa negara,” sebut analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Rabu (24/3/2021).