ANALIS MARKET (19/3/2021) : Pergerakan IHSG Berpotensi Terkoreksi

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (18/3), IHSG ditutup menguat (+1.12%) atau naik 70.60 poin ke level 6347.83 dengan saham-saham disektor aneka Industri (+2.75%) naik signifikan memimpin penguatan indeks sectoral dengan saham ASII (+2.69%) naik cukup optimis pasca keputusan tetap membagikan dividen meskipun terjadi penurunan kinerja ditahun buku 2020. Bank Indonesia memutuskan untuk menahan tingkat suku bunga dilevel 3.50% dengan tujuan dapat memicu pertumbuhan inflasi yang saat ini dibawah rata-rata. Keputusan Bank Indonesia tentu menjadi angin segar untuk Investor melihat tekanan yang terjadi belakangan ini setelah yield obligasi makin menguat cukup tinggi dan spekulasi hawkish pada The Fed.

Di sisi lain, dari bursa regional, indeks saham Asia mayoritas menguat sangat optimis lebih dari sepersen. Indeks Nikkei (+1.01%), TOPIX (+1.23%), HangSeng (+1.28%) dan CSI300 (+0.80%) naik setelah mendapat kepastian akan masa depan trend suku bunga rendah oleh The Fed. Investor menarik nafas lega setelah sebelumnya dispekulasi suku bunga The Fed terancam dinaikan untuk mengimbangi yield obligasi yang naik signifikan. Bank of Japan sedang mempertimbangkan untuk memperluas kisaran perdagangan di sekitar target 10 tahun, yang dapat memicu kekhawatiran tentang pengetatan kebijakan.

Sedangkan Bursa Eropa ditutup menguat indeks Eurostoxx (+0.46%), FTSE (+0.25%), DAX (+1.23%) dan CAC40 (+0.13%) naik mengiri penguatan indeks saham Asia dan berjangka AS. Prospek akan langkah The Fed untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat menjadi katalisator utama. Saham-saham produsen Mobil dan Bank cenderung naik dan memimpin di Bursa Eropa. Selanjutnya diakhir pekan investor akan lebih terfokus pada tingkat volatilitas harga komoditas yang saat ini cenderung tinggi dan alami trend bearish.

Sementara itu, diperdagangan Jumat (19/3) pagi ini, Indeks Nikkei (-0.67%) dan TOPIX (-0.29%) dibuka lebih rendah setelah saham AS jatuh ditengah kenaikan US Treasury yield AS ke level tertinggi karena sikap toleran Federal Reserve terhadap inflasi membuat para investor ketakutan.

Kesediaan Ketua Fed, Jerome Powell untuk membiarkan ekonomi berjalan lebih panas dengan dukungan bank sentral telah mendorong taruhan pada inflasi yang lebih cepat, mengirimkan ekspektasi pasar akan tekanan harga ke level tertinggi beberapa tahun.

Dari komoditas, harga minyak WTI melemah (-0.30%) karena kekhawatiran bahwa pembatasan terkait virus baru di Eropa akan melemahkan permintaan.

“Secara sentimen, pergerakan IHSG berpotensi terkoreksi di akhir pekan,” sebut analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Jumat (19/3/2021).