Kementerian ESDM Siapkan Rp56 Triliun Untuk Subsidi Listrik

Foto : istimewa

Pasardana.id - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengusulkan subsidi listrik pada tahun depan sekitar Rp 54,11 triliun hingga Rp 56,27 triliun.

Hal itu disampaikan Menteri ESDM, Arifin Tasrif dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI pada Senin (22/6/2020).

Pada kesempatan itu, Arifin menyebutkan bahwa asumsi tersebut berdasarkan perkiraan harga minyak mentah Indonesia (ICP) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam Rancangan APBN 2020.

ICP pada tahun depan diproyeksikan 40-50 dolar AS per barel sementara kurs rupiah Rp14.900 - Rp15.300 per dolar AS.

"Ini adalah beberapa asumsi dasar di sektor-sektor ESDM pada RAPBN 2021, di antaranya asumsi dasar subsidi listrik, juga asumsi BBM dan LPG bersubsidi," ujar Arifin.

Arifin mengatakan, realisasi subsidi listrik tahun ini diperkirakan membengkak menjadi Rp58,18 triliun. Hal ini terjadi karena pemerintah memberikan diskon bagi pelanggan rumah tangga serta pelanggan bisnis dan industri yang terdampak Covid-19.

Dia merinci, anggaran listrik gratis 450 VA dan diskon bagi 900 VA bersubsidi sepanjang April-September 2020 menelan dana Rp7,84 triliun.

Sementara diskon golongan bisnis dan industri 450 VA membutuhkan anggaran Rp109 miliar.

Sepanjang Januari-April 2020, kata Arifin, subsidi listrik yang sudah terealisasi sebesar Rp15,64 triliun.

Selain itu, Kementerian ESDM juga mengusulkan volume BBM bersubsidi pada tahun depan sekitar 15,79 hingga 16,3 juta Kilo Liter (KL).

Dengan rincian, minyak tanah sekitar 0,48 KL hingga ,0,5 juta KL, dan solar 15,31 KL hingga 15,8 juta KL. 

Sedangkan dalam APBN tahun ini ditetapkan sebesar 15,87 KL dengan realisasi hingga Mei 2020 mencapai 5,83 juta KL. Untuk realisasi penyaluran BBM bersubsidi pada tahun lalu mencapai 16,75 juta KL.