Wall Street Terpuruk Dipicu Kekhawatiran COVID-19

foto: istimewa

Pasardana.id - Wall Street terpuruk pada Kamis (5/3/2020) dipicu mencuatnya kekhawatiran terhadap merebaknya penyebaran virus Corona (COVID-19).

Seperti dilansir Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, terjun 969,58 poin, atau sekitar 3,58 persen, menjadi 26.121,28. Indeks S&P 500 anjlok 106,18 poin, atau sekitar 3,39 persen, menjadi 3.023,94. Indeks komposit Nasdaq merosot 279,49 poin, atau sekitar 3,1 persen, menjadi 8.738,60.

Secara global, kasus penyebaran COVID-19 mencapai 98.078 kasus, termasuk 213 kasus di AS. Total jumlah korban meninggal dunia mencapai 3.356 orang.

Sebanyak 148 korban meninggal di Italia, 108 korban meninggal di Iran, 40 korban meninggal di Korea Selatan, 12 korban meninggal di Amerika Serikat, tujuh korban meninggal di Perancis, enam korban meninggal di Jepang dan kapal pesiar Diamond Princess, tiga korban meninggal di Spanyol dan Irak, dua korban meninggal di Australia dan Hong Kong, serta satu korban meninggal di Swiss, Inggris, Thailand, San Marino, Taiwan, dan Filipina.

Seiring berlangsungnya perkembangan terbaru, Alphabet yang merupakan perusahaan induk Google telah merekomendasikan para karyawan di Seattle untuk bekerja dari rumah.

Indeks saham sektor finansial terjun 4,9 persen setelah imbal hasil obligasi AS turun ke level 0,91 persen. Saham JPMorgan Chase dan Bank of America masing-masing terjun 4,9 persen dan 5,1 persen.

Seluruh 11 sektor utama S&P 500 berakhir di teritori negatif. Indeks volatilitas CBOE melambung 7,62 poin menjadi 39,61.

Saham perusahaan yang berhubungan dengan perjalanan wisata terpukul. Indeks maskapai penerbangan S&P 500 terjun 8,2 persen dengan saham American Airlines Group tergelincir 13,4 persen. Saham perusahaan operator kapal pesiar Carnival dan Royal Caribbean Cruises masing-masing terjun bebas 14,1 persen dan 16,3 persen.

Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange melambung seiring mencuatnya kekhawatiran penyebaran COVID-19. Harga emas untuk pengiriman April 2020 meningkat US$25, atau sekitar 1,52 persen, menjadi US$1.668 per ons.

Peningkatan harga emas berjangka juga didukung pelemahan nilai tukar dolar AS. Indeks dolar AS turun 0,49 persen menjadi 96,86.

Bursa saham Eropa juga terhantam kekhawatiran penyebaran COVID-19, dengan indeks STOXX 600 Eropa terjun 1,4 persen pada Kamis.

Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, terjun 110,16 poin, atau sekitar 1,62 persen, menjadi 6.705,43. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, anjlok 182,97 poin, atau sekitar 1,51 persen, menjadi 11.944,72.

Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, tergelincir 227 poin, atau sekitar 2,55 persen, menjadi 8.683. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Perancis, merosot 103,79 poin, atau sekitar 1,90 persen, menjadi 5.361,10.

Nilai tukar pound sterling menguat 0,6 persen terhadap dolar AS menjadi US$1,2942 per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound melemah 0,1 persen menjadi 1,1550 euro per pound.