KKP Ajak Stakeholder Bersatu Tingkatkan Produksi Budidaya Udang

Foto : istimewa

Pasardana.id - Kementerian Kelautan dan Perikanan mengajak semua pemangku kepentingan dari berbagai pihak untuk bersatu mengoptimalisasi perikanan budi daya.

Kementerian yang dibawahi oleh Edhy Prabowo ini, menargetkan 1,2 juta ton produksi udang hingga 2024.

“Target dari pertumbuhan tambak udang yaitu 2,5 kali lipat setiap tahunnya, sehingga pada 2024 nanti produksi udang kita bisa mencapai 1,2 juta ton, dengan nilai produksi dari Rp30 triliun menjadi sekitar Rp90 triliun,” ujar Agnes di Jakarta, Minggu (15/11//2020).

Agnes menuturkan, nilai ekspor udang Indonesia saat ini adalah peringkat kermpat setelah India, Ekuador, dan Vietnam.

Selain itu, dia menekankan dengan pembukaan kawasan tambak baru akan meningkatkan permintaan benih dan pakan.

"Maka kita juga harus memikirkan ketersediaan pakan dan benih yang selama ini masih berfokus di Pulau Jawa. Dengan adanya pengembangan kawasan baru di provinsi lain, misalnya kawasan timur ada di Sulawesi Utara, Maluku atau Papua, perlu kita pikirkan juga," sebut Agnes.   

Sementara itu,  Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto menyampaikan pihaknya mengajak semua stakeholder dibidang perikanan dan kelautan mendukung target pemerintah untuk bisa meningkatkan nilai ekspor udang sebesar 250 persen di 2024.

“Kami, di KKP, khususnya di Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, mohon masukan-masukan dan saran-saran dari semua pihak untuk bersama-sama membangun sektor ini,” ucapnya.

Pembangunan kawasan tambak, ungkapnya, akan dilakukan melalui model-model klaste yang akan dilakukan  dalam ima tahun kedepan.

Ia mengungkapkan bahwa  prinsip kalster budidaya udang sendiri adalah pengelolahan usaha budidaya udang dalam satu kawasan dengan manajemen teknis dan dikelolah dengan cara bersama dengan tujuan untuk meminimalisir kegagala dan meningkatkan produktivitas, namun tetap ramah terhadap lingkungan.

Penasihat Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Kesejahteraan Stakeholder Kelautan dan Perikanan, Agus Somamiharja menyampaikan, dalam upaya ekspor 2,5 kali lipat udang maka diperlukan peningkatan produktivitas dan merevitalisasi lahan tambak yang tersedia.