ANALIS MARKET (30/9/2019) : Kemungkinan Rupiah Menguat Menuju Kisaran Antara Rp.14.150 - Rp.14.170 per USD
Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, ada potensi indeks di bursa Asia akan terkoreksi hari ini, Senin (30/9) terlihat dari indeks futures bursa Asia yang hampir semuanya tercatat ‘merah’, ditambah sentimen turunnya indeks di bursa AS akhir pekan lalu walaupun harga minyak mentah dibuka naik pagi ini.
Sementara mata uang kuat Asia, yen dan Sin dolar dibuka menguat terhadap US dolar, yang bisa menjadi sentimen penguatan rupiah hari ini.
“Kemungkinan rupiah menguat menuju kisaran antara Rp.14.150 - Rp.14.170 per USD (kurs tengah Bloomberg),” sebut Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM dalam riset yang dirilis Senin (30/9/2019).
Lebih lanjut, riset SAM juga menyoroti posisi PII pada Q2-2019 tercatat netto kewajiban sebesar US$330,3 miliar, sedikit lebih tinggi dibandingkan posisi pada Q1-2019 yang sebesar US$329,2 miliar.
Kenaikan ini karena naiknya KFLN melalui portofolio yang naik sebesar 0,4% qtq karena imbal hasil yang masih menarik dan nilai tukar rupiah yang cenderung menguat.
Posisi PII yang meningkat karena naiknya KFLN ini masih relatif aman. Naiknya KFLN dibutuhkan untuk menutup defisit transaksi berjalan.
Sementara dari eksternal, beberapa data ekonomi AS tercatat naik pada akhir pekan lalu seperti US personal income, US durables goods orders, dan indeks keyakinan konsumen.
Sementara US personal spending turun. Data-data ekonomi dari sisi konsumen masih menunjukkan kenaikan dan belum menunjukkan pelemahan sebagai indikasi melambatnya perekonomian.

