Angkasa Pura Klaim Bandara Internasional Kulon Progo Ikut Andil Dalam Pertumbuhan Ekonomi Yogyakarta

Foto : Bandara Internasional Yogyakarta Kulon Progo (ist)

Pasardana.id - Dengan adanya Bandar Udara (Bandara) Internasional Yogyakarta di Kulon Progo diklaim telah berhasil memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi Yogyakarta dan sekitarnya.

Hal tersebut diakui oleh Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) Faik Fahmi yang mengatakan bahwa operasional bandara di Kulon Progo itu ikut andil pada pertumbuhan ekonomi Yogyakarta.

"Tapi di tahun 2019 sampai dengan April, pertumbuhan ekonomi di Kulon Progo sudah 10,6 persen. Ini naiknya sangat signifikan padahal bandara belum selesai dioperasikan," katanya, Jumat (5/72019).

Disampaikan Fahmi, angka 10,6 persen tersebut mengacu pada data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Yogyakarta yang mencatat pertumbuhan ekonomi Yogyakarta sebesar 7,5 persen secara tahunan pada kuartal I 2019. 

Angka tersebut dianggap lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni 2018 sebesar 5,41 persen. Bila dibanding kuartal IV 2018, perekonomian Yogyakarta tumbuh 0,49 persen. 

Dikatakan Fahmi, tak hanya bagi Yogyakarta, kehadiran bandara Kulon Progo ini juga disebutkan telah memberi pengaruh positif bagi pertumbuhan ekonomi Kulon Progo, khususnya.

Berdasarkan catatan BPS Kulon Progo, angka pertumbuhan ekonomi tidak pernah melebihi 5 persen. Rinciannya, sebesar 4,57 persen di 2014, sebesar 4,62 persen di 2015, sebesar 4,76 persen di 2016, dan sebesar 5,97 persen di 2017. Namun, ia bilang tahun ini persentasenya tumbuh dua kali lipat. 

Tidak hanya dari sisi ekonomis, bandara ini juga diyakini mampu mampu menyerap banyak tenaga kerja yang artinya akan mengurangi jumlah pengangguran. Fahmi menyebut 70 persen dari total pegawai bandara merupakan warga sekitar. 

Sebagaimana dituliskan dari data BPS Yogyakarta, disebutkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2019 sebesar 2,86 persen. Persentase itu turun 0,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,06 persen. 

"Data statistik tahun 2015 tingkat pengangguran di Kulon Progo itu 3,7 persen. Sekarang ini di 2019 sudah menurun sekitar 1,45 persen," paparnya.   

Namun, meski sudah beroperasi, proyek pembangunan bandara baru mencapai 65 persen dan ditargetkan selesai pada Desember 2019. Sementara untuk pembangunan fasilitas dari sisi udara (air side) baik dari apron, runway, dan taxyway telah selesai. 

Saat ini, AP I sebagai pihak pengelola bandara tengah mengejar proses penyelesaian dari sisi darat (landside) yakni terminal bandara.