CEO AirAsia : Kalau Kami Jual Tiket Mahal, Berarti Bukan AirAsia Lagi
Ronal - Jumat, 05 Juli 2019 08:45
Pasardana.id - CEO AirAsia Group Tony Fernandes mengaku jika pihaknya (AirAsia Group) sangat menyukai suasana kompetisi dan menghindari perilaku kartel.
"Saya adalah orang yang pro kompetisi dan pro pelanggan. Saya melawan segala perilaku kartel," ujarnya di Jakarta, Kamis (4/7/2019).
Maka dari itu, ditegaskan Tony, pihaknya akan berupaya menjual tiket pesawat dengan harga yang murah kendati biaya operasional terus meningkat.
Menurutnya, sudah menjadi kewajibannya untuk menjaga harga tiket yang dijual tetap rendah. Pihaknya juga tidak akan mengikuti maskapai yang menjual harga tinggi dengan alasan bisnis.
"Sudah tugas kami untuk membuat semua orang bisa terbang. Kami tidak pernah menjual harga mahal, jika demikian maka kami bukan AirAsia lagi," kata Tony.
Sementara itu, dirinya mengaku telah memiliki cara tersendiri untuk menjaga harga tiket tetap stabil di batas terendah. Yakni dengan mengurangi biaya operasional atau mengoptimalkan pendapatan lain secara cerdas.
Beberapa biaya pendukung, seperti kebandarudaraan, akan selalu naik dan membebani operasional maskapai. Namun, dirinya tidak memiliki pilihan selain berupaya mendapatkan pendapatan tambahan untuk membayar biaya tersebut tanpa membebani penumpang.
Kendati demikian, pihaknya tetap mengutamakan keamanan dan keselamatan penerbangan. Manajemen operasional penerbangan tetap dijaga supaya semakin baik dari tahun ke tahun.
Artikel Lainnya
-
testing
Jumat, 25 Desember 2020 04:17
-
Indef : Jika Tidak Sesuai Target, 2021 Bakal Ada Reshuffle Lagi
Rabu, 23 Desember 2020 09:00
Tak hanya itu, Bhima juga berharap pergantian menteri...
-
Mendag Sebut Pasar Rakyat Masih Minim SNI
Selasa, 22 Desember 2020 10:09
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengungkapkan,...
-
Luhut Apresiasi 3,4 Juta UMKM Masuk Dalam Sistem Digital
Selasa, 22 Desember 2020 09:56
Merasa belum puas, jumlah tersebut, menurut Luhut,...
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan update berita terbaru seputar investasi dari Pasardana.

