ANALIS MARKET (22/3/2019) : Rupiah Diproyeksi Menguat Menuju Kisaran Antara Rp.14.100 - Rp.14.140 per USD

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, ada potensi indeks di bursa Asia akan cenderung naik hari ini, Jumat (22/3/2019), terbawa sentimen naiknya indeks di hampir semua bursa global utama semalam (21/3), walaupun indeks futures bursa Asia tercatat bervariasi dan harga minyak mentah dibuka turun pagi ini.

Adapun mata uang kuat Asia, yen dan Sin dolar dibuka menguat terhadap USDolar pagi ini.

“Kondisi ini yang bisa menjadi sentimen penguatan rupiah menuju kisaran antara Rp.14.100 - Rp.14.140 per USD (kurs tengah Bloomberg),” sebut Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM dalam riset yang dirilis Jumat (22/3/2019).

Lebih lanjut, riset SAM juga menyoroti keputusan RDG kemarin (21/3), dimana BI tetapkan suku bunga acuan 7DRR tetap di 6%.

BI juga menyampaikan kebijakan mendorong pertumbuhan kredit perbankan, yaitu: 1). Pelonggaran RIM (Rasio Intermediasi Makroprudensial); 2). Melakukan strategi operasi moneter secara regular dan terjadwal; 3). Mempercepat pendalaman pasar keuangan; 4). Memperkuat kebijakan sistem pembayaran. Data BI mencatat, pada Januari 2019, pertumbuhan kredit perbankan mencapai 11,7% yoy, sedikit melambat dibandingkan Desember 2018 sebesar 11,9% yoy.

Sementara dari eksternal, Uni Eropa (UE) memberi batas waktu 12 April untuk Inggris keluar dari UE dengan tanpa kesepakatan jika Withdrawl Agreement tidak disetujui oleh House of Commons pada minggu depan, sebaliknya akan diberikan perpanjangan waktu hingga 22 Mei 2019.

Krisis Brexit ini tidak memberi pengaruh signifikan pada sentimen pasar global.