ANALIS MARKET (08/2/2019) : Kemungkinan Rupiah Melemah Menuju Kisaran Antara Rp13.980 - Rp14.000 per USD
Pasardana.id - Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, Indeks futures bursa Asia tercatat bervariasi, tetapi ada potensi koreksi terbawa sentimen negatif dari bursa global yang kompak terkoreksi semalam (07/2) dan harga minyak mentah yang turun pagi ini.
Adapun mata uang kuat Asia, Yen dan HK dolar dibuka menguat terhadap USDolar pagi ini.
“Kondisi ini mestinya bisa menjadi sentimen penguatan rupiah hari ini, tetapi kemungkinan rupiah melemah menuju kisaran antara Rp13.980 - Rp14.000 per USD (kurs tengah Bloomberg),” sebut Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM dalam riset yang dirilis Jumat (08/2/2019).
Lebih lanjut, riset SAM juga mencermati sentiment terkait posisi cadangan devisa pada Januari 2019 yang tercatat sebesar US$120,1 miliar, atau turun dibandingkan posisi Desember 2018 yang tercatat sebesar US$120,7 miliar. Penurunan ini karena pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Secara rasio bulan impor dan pembayaran bunga utang pemerintah tercatat masing-masing 6,5 bulan dan 6,7 bulan impor.
Adapun selama bulan Januari 2019 ini, nilai tukar rupiah menguat sebesar 3,53%.
Sementara dari sentiment eksternal, ada potensi kebuntuan pembicaraan dagang antara AS-China dan dikonfirmasi dengan pernyataan Presiden Trump ‘tidak ada pertemuan tingkat tinggi dengan Presiden China XI Jinping’.
Efek perang dagang ini mulai terasa pada ekonomi Jepang dengan turunnya surplus neraca perdagangan.
Potensi kebuntuan ini juga direspon negatif pasar. Indeks di bursa global terkoreksi dan harga minyak mentah turun.

