ANALIS MARKET (20/2/2019) : Rupiah Diproyeksi Melemah Menuju Kisaran Antara Rp14.110 - Rp14.120 per USD
Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, sebagian besar indeks futures bursa Asia tercatat hijau, indikasi potensi naiknya indeks di bursa Asia hari ini, Rabu (20/2/2019), terbantu sentimen naiknya indeks di bursa AS semalam (19/2), walaupun harga minyak mentah yang dibuka turun pagi ini.
Adapun mata uang kuat Asia, yen dan HK dolar dibuka melemah terhadap USDolar pagi ini.
“Kondisi tersebut bisa menjadi sentimen melemahnya Rupiah menuju kisaran antara Rp14.110 - Rp14.120 per USD (kurs tengah Bloomberg),” sebut Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM dalam riset yang dirilis Rabu (20/2/2019).
Lebih lanjut, riset SAM juga menyoroti perihal Pefindo perkirakan penerbitan surat utang korporasi tahun ini mencapai Rp135,2 triliun, atau hanya naik Rp.2,8 triliun dari realisasi tahun 2018 yang sebesar Rp.132,4 triliun. Tahun ini ada sekitar Rp.111 triliun yang akan jatuh tempo.
Kenaikan penerbitan utang korporasi ini diperkirakan terbatas seiring dengan sentimen eksternal dan isu perebutan likuiditas.
Tahun 2019 ini, Pemerintah menargetkan penerbitan utang senilai Rp.833,94 triliun (gross) dengan penerbitan secara domestik mencapai 78,4% dari total.
Adapun dari eksternal, Presiden Trump sinyalkan pembicaraan dagang antara AS-China berjalan baik. Investor berharap Presiden Trump dan Presiden Xi akan bertemu bulan depan untuk setujui kesepakatan.
Kamis-Jumat ini, Wakil Perdana Menteri China akan mengunjungi Washington DC untuk kelanjutan pembahasan ini.

