ANALIS MARKET (20/11/2019) : Kemungkinan Rupiah Melemah Menuju Kisaran Antara Rp.14.090 - Rp.14.110 per USD
Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, sebagian besar indeks futures di bursa Asia tercatat ‘merah’, indikasi ada potensi koreksi indeks di bursa Asia hari ini, Rabu (20/11), ditambah harga minyak mentah yang dibuka turun pagi ini.
Sementara mata uang kuat Asia, yen, HK dolar dan Sin dolar dibuka melemah terhadap US dolar.
“Kondisi ini bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah menuju kisaran antara Rp.14.090 - Rp.14.110 per USD (kurs tengah Bloomberg),” sebut Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM dalam riset yang dirilis Rabu (20/11/2019).
Lebih lanjut, riset SAM juga menyoroti perihal Kementrian ESDM sinyalkan DMO batu bara tahun 2020 tetap sebagaimana keputusan DMO di tahun 2019 yaitu 25% dari produksi, sedangkan harga belum diputuskan namun kemungkinan juga akan tetap sebesar US$70 per ton.
Harga batu bara acuan rata-rata selama 2019 ini tercatat sebesar US$78,91 per ton, masih diatas harga DMO.
Keputusan ini akan mempengaruhi kebijakan tarif listrik PT PLN yang telah mensinyalkan akan melakukan penyesuaian tarif di tahun 2020.
Sementara dari eksternal, neraca perdagangan Jepang pada Oktober 2019 tercatat surplus sebesar JPY 17,3 miliar. Ekspor turun 9,2% yoy dan impor turun 14,8% yoy.
Ekspor Jepang telah turun selama 8 bulan berturut-turut akibat turunnya permintaan global terutama dari AS dan China, sementara impor telah turun selama 6 bulan berturut-turut karena menurunnya aktivitas usaha di dalam negeri.

