ANALIS MARKET (19/11/2019) : Rupiah Berpotensi Melemah Menuju Kisaran Antara Rp.14.080 - Rp.14.100 per USD

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, sebagian besar indeks futures di bursa Asia tercatat ‘merah’, indikasi ada potensi koreksi indeks di bursa Asia hari ini, Selasa (19/11), ditambah harga minyak mentah yang dibuka turun pagi ini. 

Sementara itu, mata uang kuat Asia, HK dolar dan Sin dolar dibuka melemah terhadap US dolar.

“Kondisi ini bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah menuju kisaran antara Rp.14.080 - Rp.14.100 per USD (kurs tengah Bloomberg),” sebut Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM dalam riset yang dirilis Selasa (19/11/2019).

Lebih lanjut, riset SAM juga menyoroti perihal Realisasi APBN 2019 per Oktober yang masih dibawah pagu.

Tercatat, Pendapatan Negara mencapai 69,7% dari pagu dan tumbuh 1,2% dibandingkan realisasi Oktober 2018.

Di sisi Belanja Negara tercatat capaian sebesar 73,1% dari pagu dan tumbuh 4,5% dari Oktober 2018, sehingga defisit tercatat sebesar Rp.289,1 triliun atau 1,8% dari PDB.

Dengan sisa waktu 2 bulan hingga akhir tahun 2019, tampaknya capaian realisasi di bawah 85% dari pagu.

Potensi ini membuat APBN 2019 ini tampaknya tidak cukup kuat mendorong ekonomi di Q4-2019. 

Sementara dari eksternal, PBoC secara tak terduga turunkan suku bunga 7DRR menjadi 2,5% dari 2,55%. Penurunan ini pertama kali sejak 2015.

Kebijakan moneter ekspansi ini sebagai upaya menahan laju pertumbuhan ekonomi China yang terus melambat. Pada Q3-2019 lalu, ekonomi China tumbuh 6% yoy.