ANALIS MARKET (16/10/2019) : Beli Dengan Volume Terbatas Direkomendasikan

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, kemarin (15/10), lelang berhasil dengan cukup baik ditengah tengah aura optimis yang beredar di pasar.

Ditengah tengah situasi dan kondisi tersebut, antusias dan keyakinan investor terhadap pasar obligasi Indonesia masih terjaga dengan baik.

Meskipun masih yakin, namun kami melihat para pelaku pasar dan investor masih belum terlalu mengambil resiko dengan masuk ke dalam pasar obligasi jangka panjang, mereka masih prefer untuk menaruh investasinya dalam jangka pendek. Tentu hal ini dapat dimaklumi, mengingat masih belum ada hitam diatas putih terkait dengan kesepakatan Amerika dan China.

“Kami berharap kesepakatan tersebut secepatnya dapat di hitam-putihkan, agar dapat mengikat keduabelah pihak,” jelas analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Rabu (16/10/2019).

Adapun beberapa sentiment yang menjadi sorotan pelaku pasar di pagi hari ini;

1.IMF terus memangkas tingkat pertumbuhan global 2019

Dan ini merupakan pemangkasan yang ke 5 kalinya dalam tahun ini, IMF terus memangkas tingkat pertumbuhan global dari sebelumnya 3.2% menjadi 3%. Dan untuk tahun 2020 juga mengalami penurunan dari sebelumnya 3.5% menjadi 3.4%. Hal tersebut disampaikan dalam market outlook global kemarin. Pertumbuhan ini merupakan yang terlemah sejak tahun 2009 ketika ekonomi global mengalami pelemahan. Dengan perlambatan ekonomi global yang dihubungan dengan situasi dan kondisi pemulihan yang tidak pasti, prospek pertumbuhan global masih tetap beresiko. IMF juga menyampaikan bahwa tidak ada ruang untuk melakukan kesalahan dalam membuat kebijakan untuk secara kooperatif meningkatkan perdagangan dan meredakan ketegangan geopolitik. Tidak hanya itu saja, penurunan dalam pertumbuhan yang didorong oleh penurunan aktivitas manufacture dan perdagangan global, serta kenaikkan tarif yang lebih tinggi dan disertai dengan ketidakpastian kebijakan perdagangan yang berkepanjangan akan merusak investasi dan permintaan barang modal. Tahun 2020, meskipun masih melambat, tapi akan ditopang oleh ekspektasi kinerja yang lebih baik dari Brazil, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, dan Turki.

2.China menginginkan diskusi yang lebih banyak sebelum menandatangani kesepakatan fase pertama

Sejauh ini masih belum jelas, pembicaraan tersebut akan dilakukan dimana, mungkin di Washington atau di Beijing. China diperkirakan akan mengirimkan Liu He untuk menyelesaikan perjanjian fase pertama dari perjanjian perdagangan. Tidak itu saja, China juga menginginkan Amerika membatalkan kenaikkan tarif yang telah dijadwalkan pada bulan December. Tentu hal ini sesuatu yang belum disepakati sebelumnya. Namun demikian, Steven Mnuchin mengatakan bahwa Steven mengharapkan para pejabat dapat bekerja dalam beberapa minggu mendatang untuk menyiapkan fase pertama agar secapatnya bisa ditandatangani. Jika kesepakatan fase pertama tidak berhasil, maka Amerika akan mengenakan tarif pada tanggal 15 December nanti. Sejauh ini kami melihat hal ini akan memberikan pengaruh sedikit banyaknya terkait dengan kesepakatan yang akan ditanda tangani. Kami melihat meskipun ada jabat tangan disana kemarin, namun ini semua masih belum pasti karena tidak ada hitam diatas putih saat ini. Oleh sebab itu apapun bisa terjadi, focusnya adalah menjaga agar situasi dan kondisi tetap stabil sampai bulan November nanti.

3.Bullard mengatakan, Fed tengah bersiap untuk ordinary recession.

Presiden Bank Sentral The Fed St. Louis James Bullard mengatakan bahwa perdaganagn global dan resiko lainnya masih tetap tinggi untuk ekonomi Amerika yang mungkin akan melambat lebih dalam dari yang diperkirakan. Pada akhirnya The Fed dapat memilih untuk menyediakan akomodasi tambahan di masa depan, namun keputusan akan dibuat berdasarkan pertemuan demi pertemuan yang akan berlangsung. Hal ini disampaikan oleh Bullard dalam konfrensinya di London. Bullard tidak secara khusus membahas kesepakatan perdagangan yang telah dicapai oleh Amerika dan China, sebaliknya Bullard selalu mengatakan bahwa ketidakpastian mengenai perdagangan global masih akan terus berlangsung, dan berpotensi terjadi selama bertahun tahun. Resiko ancaman harian, maupun balasan dalam perang dagang atau pengumuman, dan penolakan kesepakatan sementara hanyalah manifestasi dari negosiasi yang sedang berlangsung dan manifestasi dari ketidakpastian rezim perdagangan. Namun ada sisi yang cukup menarik buat kami yang disampaikan oleh Bullard. The Fed memiliki opsi untuk memangkas tingkat suku bunga pinjaman menjadi nol, memulai kembali pembelian asset dan memberikan janji kebijakan yang mendukung. Namun yang membuatnya menjadi bias adalah Bullard ternyata salah satu pejabat yang suka galau, Bullard kembali mengatakan bahwa The Fed mungkin saja akan mulai menaikkan tingkat suku bunga lagi tahun depan.

“Kami merekomendasikan beli hari ini dengan volume terbatas, tetap cermati sentimen yang terjadi saat ini,” sebut analis Pilarmas.