ANALIS MARKET (06/9/2018) : Kemungkinan Rupiah Menguat ke Kisaran Rp.14.900 - Rp.14.930 per USD
Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, Indeks futures di bursa Asia kompak tercatat merah, indikasi ada potensi koreksi indeks di bursa Asia hari ini, Kamis (06/9/2018), ditambah sentimen turunnya indeks dari hampir semua bursa global semalam dan harga minyak mentah yang juga turun pagi ini.
Adapun mata uang kuat Asia dibuka kompak menguat terhadap USDolar pagi ini, yang bisa menjadi sentimen penguatan rupiah secara teknikal hari ini, dan BI tetap melakukan intervensi signifikan.
“Kemungkinan rupiah menguat ke kisaran Rp.14.900 - Rp.14.930 per USD (kurs tengah Bloomberg),” ujar Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM dalam laporan riset yang dirilis Kamis (06/9/2018).
Lebih lanjut, riset SAM juga menyebutkan, pemerintah umumkan penyesuaian tarif PPh Impor untuk 1.147 produk impor konsumsi yang sebelumnya antara 2,5% - 7,5% menjadi 7,5% - 10%. Kebijakan ini sebagai upaya pemerintah untuk memperbaiki neraca perdagangan baik dari sisi pengendalian impor dan mendorong ekspor. Perbaikan ini diharapkan dapat membuat neraca perdagangan surplus sehingga bisa menjadi sumber devisa.
Sementara dari eksternal, neraca perdagangan AS untuk bulan Juli tercatat defisit sebesar US$50,1 miliar, melebar dari US$45,7 pada Juni.
Tampaknya efek dari ‘trade-war’ antara AS-China mulai terasa dan kerugian ada di pihak AS. Beberapa komoditas ekspor AS yang turun drastis adalah kedelei dan pesawat terbang sipil.

