ANALIS MARKET (28/9/2018) : IHSG Diproyeksi Bergerak di Rentang Support dan Resistance di Level 5,849-5,950
Pasardana.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (27/9), indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat (0.95%) ke level 5,929. Sementara investor asing mencatatkan net sell di semua perdagangan saham sebesar Rp. 73,7 milyar. Kenaikan indeks IHSG di sokong dengan menguatnya delapan dari sembilan sektor industry. Penguatan sektor industri di pimpin oleh sektor barang konsumsi (+2.20%), industri dasar (+1.40%) sedangkan sektor yang melamah sektor agrikultur (-0.27%).
Dalam risetnya, analis Kiwoom Sekuritas, Maximilianus Nicodemus mengungkapkan, Bank Indonesia (BI) menaikan suku bunga acuan BI 7-Day RR sebesar 25 bps menjadi 5,75% pasca keputusan The Fed AS yang menaikkan tingkat suku bunga acuanya sebesar 25 bps. Kenaikan suku bunga tersebut untuk menjaga stabilitas, karena masih kuatnya tekanan ekonomi global.
Selain itu, BI dalam menjaga stabilitas rupiah bakal menerapkan Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) yang bertujuan untuk melakukan hedging kurs di dalam negeri.
Adapun kenaikkan tingkat suku bunga Bank Indonesia juga diikuti oleh Bank Sentral Philipina yang menaikkan tingkat suku bunganya sebesar 50 bps. Sementara People's Bank of China (PBOC) memilih untuk tidak mengikuti kenaikan suku bunga acuannya.
Sementara itu, dari perang tarif dagang telah menjadikan dinginnya hubungan antara AS dan Tiongkok. Hubungan kedua negara tersebut semakin panas pasca Presiden AS menuduh Tiongkok dengan menyampaikan Tiongkok berusaha ikut campur dalam US election. Namun di satu sisi, Tiongkok membantah hal tersebut.
“Secara teknikal, hari ini indeks IHSG bergerak di rentang support dan resistance di level 5,849-5,950,” sebut Nico dalam laporan riset yang dirilis Jumat (28/9/2018).

