ANALISA MARKET (26/9/2018) : IHSG Diproyeksi Menguat, Waspadai Sentimen Global

Foto : Istimewa

Pasardana.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (25/9) Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah (-0.13%) menjadi 5,874. Sektor yang mengalami kenaikan terbesar pada sektor tambang (+0.99%) dan aneka industri (+0.85%) sedangkan penurunan terbesar di sektor industry dasar (-1.58%) dan properti (-0.63%). Sementara investor asing mecatatkan net buy disemua perdagangan saham sebesar Rp.19,5 milyar.

Menurut anakis Kiwoom Sekuritas, Maximilianus Nicodemus, pergerakan indeks IHSG hari ini masih dipengaruhi sentiment global, yaitu masalah tarif dagang dan juga pelaku pasar mencermati hasil pertemuan FOMC yang direncanakan akan menaikan suku bunga.

Sementara dari dalam negeri, kita menanti langkah kebijakan dari Bank Indonesia atas kenaikan suku bunga The Fed. Dimana bank sentral Indonesiia diprediksi juga akan menaikan suku bunga BI 7 Days RR.

"Sehingga hal ini membuat para pelaku pasar dan investor berpotensi wait and see pada hari untuk melihat hasil pada pertemuan tersebut esok hari," jelas Nico dalam laporan riset yang dirilis Rabu (26/9/2018).

Beralih dari sana, dalam risalah BOJ yang keluar kemarin (25/9), menunjukkan bahwa BOJ mulai memikirkan efek samping dari pelonggaran stimulus yang selama ini diberikan. Suku bunga negatif terbukti membuat margin laba perbankan komersial menjadi sempit—yang juga menyebabkan inflasi sulit mendekati 2%. Sehingga mereka siap untuk sewaktu-waktu apabila target inflasi terpenuhi, mereka akan segera menaikkan tingkat suku bunga mereka tersebut.

“Atas beberapa sentiment yang akan terjadi hari ini, kami melihat indeks IHSG hari ini diprediksi menguat dengan support dan resistance di level 5,851-5,896,” sebut Nico.