ANALIS MARKET (20/9/2018) : Rupiah Diproyeksi Bergerak di Kisaran Antara Rp.14.880 - Rp.14.890 per USD
Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, ada indikasi indeks di bursa Asia akan naik hari ini, Kamis (20/9/2018), terindikasi dari indeks futures-nya yang sebagian besar hjau, ditambah dengan harga minyak mentah yang dibuka naik pagi ini, bahkan untuk harga jenis WTI kembali menembus harga US$70 pbrl.
Adapun mata uang kuat Asia, kompak dibuka melemah terhadap USDolar pagi ini. “Kondisi ini bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah menuju kisaran sempit antara Rp.14.880 - Rp.14.890 per USD (kurs tengah Bloomberg) dengan penjagaan BI,” sebut Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM dalam laporan riset yang dirilis Kamis (20/9/2018).
Lebih lanjut, riset SAM juga menyebutkan, hasil survei penjualan eceran (SPE) riil BI mencatat perbaikan penjualan di sektor ritel baik secara bulanan maupun secara tahunan. Walaupun secara bulaan masih turun (minus) terhadap bulan Juni, tetapi penurunan ini biasa terjadi pasca faktor musiman. Hampir semua kategori barang tercatat turun kecuali bahan bakar yang naik.
“Membaiknya indeks penjualan ritel ini memberikan ekspektasi konsumsi rumah tangga yang akan tumbuh baik mendukung pertumbuhan ekonomi Q3-2018,” ujar Lana.
Sementara dari eksternal, stok minyak mentah AS turun dalam lima minggu berturut-turut, membuat harga minyak mentah naik cukup signifikan kemarin, sehingga untuk harga jenis WTI menembus level US$70 pbrl. Kenaikan harga minyak mentah ini membuat inflasi di AS naik. Pada Agustus inflasi umum tercatat 2,7% yoy, dan inflasi inti 2,2% yoy.

