Semester I 2018, BBCA Raih Pertumbuhan Kredit 14,2% YoY, CASA Meningkat 12,7% YoY

foto : istimewa

Pasardana.id – Sepanjang periode semester I 2018, neraca PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tumbuh sehat dengan portofolio kredit meningkat 14,2% YoY menjadi Rp 494 triliun serta dana giro dan tabungan (CASA) naik sebesar 12,7% YoY menjadi Rp 481 triliun.

BCA juga menutup periode semester I 2018 dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 8,4% YoY menjadi Rp 11,4 triliun dari Rp 10,5 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Adapun pendapatan operasional BCA yang terdiri dari pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya, meningkat 7,6% menjadi Rp 29,5 triliun pada semester pertama 2018 dibandingkan Rp 27,4 triliun pada semester pertama 2017.

Dalam paparan laporan kinerja semester I 2018, Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja menyampaikan, bahwa pertumbuhan kredit yang positif pada semester I 2018 tersebut, sebagian didorong oleh efek musiman periode perayaan Idul Fitri.

“Pertumbuhan ini sejalan dengan kenaikan aktivitas bisnis nasabah selama bulan tersebut,” jelas Jahja, di Jakarta, Kamis (26/7/2018).

Lebih lanjut diungkapkan, pada akhir Juni 2018, portofolio kredit BCA tercatat sebesar Rp 494 triliun, tumbuh 14,2% dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya.

Rincinya, kredit korporasi meningkat 19,1% YoY menjadi Rp 191,4 triliun, sementara kredit komersial & UKM naik 15,1% YoY menjadi Rp 174,8 triliun. Kredit konsumer tumbuh 6,0% YoY menjadi Rp 128,2 triliun.

Pada portofolio kredit konsumer, kredit pemilikan rumah naik 4,0% YoY menjadi Rp 74,6 triliun dan kredit kendaraan bermotor meningkat 8,1% YoY menjadi Rp 41,3 triliun. Di periode yang sama, outstanding kartu kredit tumbuh 10,8% YoY menjadi Rp12,3 triliun.

Ditambahkan, rasio kredit bermasalah (NPL) berada pada level 1,4% pada akhir Juni 2018, berada dalam tingkat toleransi risiko yang masih dapat diterima. Adapun rasio cadangan terhadap kredit bermasalah (loan loss coverage) tercatat sebesar 187,8%.

“BCA mempertahankan posisi likuiditas dan permodalan yang sehat dengan rasio kredit terhadap pendanaan (LFR) sebesar 77,0% dan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 22,8% per 30 Juni 2018,” terang Jahja.

Sementara itu, kepercayaan nasabah pada bisnis perbankan transaksi BCA telah mendukung kenaikan CASA yang merupakan faktor pendorong pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK).

“CASA BCA meningkat 12,7% YoY menjadi Rp 481,3 triliun dan tetap merupakan porsi utama dari dana pihak ketiga yaitu sebesar 78,2% pada akhir Juni 2018. Dalam komposisi CASA, dana tabungan tumbuh 13,2% YoY menjadi Rp 315,1 triliun, sementara dana giro meningkat 11,8% YoY mencapai Rp 166,2 triliun,” jelas Jahja.

Adapun dana deposito tercatat sebesar Rp 134,3 triliun atau turun 7,6% YoY. Meskipun mengalami penurunan secara YoY, dana deposito meningkat dibandingkan dengan posisi Maret 2018, sejalan dengan kenaikan suku bunga deposito.

“Dengan demikian, secara keseluruhan dana pihak ketiga tumbuh sebesar 7,6% YoY, menjadi Rp 615,6 triliun pada akhir Juni 2018,” ujar Jahja.