ANALIS MARKET (24/5/2018) : IHSG Bergerak Mixed Cenderung Menurun Hari Ini
Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, Bursa regional diperdagangkan mixed dengan kecenderungan negatif atas ekspektasi kenaikan Fed Fund Rate (FFR) dalam rapat FOMC bulan Juni.
Sebelumnya, Bursa Eropa turun seiring penurunan tajam obligasi Pemerintah Italia. Adapun Dow Jones berhasil ditutup naik 0.2% pada level 24,886.8 setelah rilis notulen rapat FOMC mengindikasikan Gubernur Bank Sentral dapat menerima kenaikan tingkat inflasi diatas target 2% seiring perbaikan ekonomi Amerika.
Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) rebound namun candlestick membentuk pola inverted hammer yang mengindikasikan masih adanya tekanan jual.
“Menyikapi beberapa kondisi tersebut diatas, kami memperkirakan IHSG bergerak mixed cenderung menurun hari ini, menjelang banyaknya hari libur minggu depan,” sebut analis Kiwoom Sekuritas dalam laporan riset yang dirilis Kamis (24/5/2018).
Lebih lanjut, riset Kiwoom juga menyebutkan beberapa aksi korporasi yang layak dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain;
BSDE - Rencana tiga aksi korporasi
PT Bumi Serpong Damai (BSDE) menyiapkan tiga rencana aksi korporasi yaitu membeli kembali (buyback) saham, private placement (non-preemptive rights), dan penerbitan dana investasi real estate (DIRE). Perseroan akan mengajukan permohonan aksi korporasi ini dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 27 Juni 2018. BSDE berencana mengalokasikan Rp 3.3 Triliun untuk pembelian kembali maksimal 10% saham dengan jangka waktu 18 bulan. Sementara itu, BSDE berencana menerbitkan saham baru maksimal 1.9 miliar saham terkait private placement. BSDE berencana menggunakan sebagian saham anak usahanya, PT Plaza Indonesia (PLIN) sebagai portofolio investasi DIRE Simas Plaza Indonesia.
CMNP - Rencana emisi obligasi global
PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) berencana menerbtikan obligasi globalsenilai US$ 700 Juta untuk mendukung rencana investasi. CMNP tengah mengerjakan proyek jalan tol Ir. Wiyoto Wiyono Msc Elevated atau Harbour Road (HBR) 2. Obligasi tersebut akan memiliki tenor 15 tahun, jatuh tempo pada 2033. Emisi obligasi global akan meningkatkan total utang CMNP menjadi Rp 14.6 Triliun dari Rp 5.1 Triliun pada akhir 2017 lalu. Rencana tersebut menunggu persetujuan RUPSLB.
MMLP - Non-preemptive rights
PT Mega Manunggal Property (MMLP) berencana melakukan private placement (non-preemptive rights) sebanyak 688,91 juta lembar saham baru dengan harga pelaksanaan penerbitan saham baru ditetapkan berdasarkan harga rata-rata selama 25 hari bursa, sebelum pelaksanaan RUPSLB terkait rencana aksi korporasi ini. Sehingga asumsi harga rata-rata minimal adalah Rp 585 per saham dan perseroran berpotensi meraih dana Rp 403 Miliar. Aksi korporasi ini untuk memperkuat struktur permodalan serta sebagai alternatif pembiayaan perusahaan.
PPRO - Emisi medium term notes
PT PP Properti (PPRO) menerbitkan medium term notes (MTN) XII PP Properti Seri A senilai Rp 70 Miliar yang akan jatuh tempo pada 24 Mei 2021. MTN menawarkan bunga 9.25% per tahun dengan tanggal pembayaran bunga pertama pada 24 Mei 2018.
PTBA - Fasilitas pinjaman anak perusahaan
Anak perusahaan PT Bukit Asam (PTBA), PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP), menerima fasilitas pinjaman dari China Export Import (CEXIM) Bank senilai US$ 1.26 Miliar yang akan dialokasikan untuk mendukung 75% kebutuhan investasi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap Mulut Tambang Sumsel 8 yang akan memiliki kapasitas 2x620 MW. Sisa kebutuhan dana investasi proyek PLTU Sumsel 8 akan berasal dari induk usaha: PTBA (45%) dan China Huadian Hongkong Company Ltd. (55%). PLTU Sumsel 8 merupakan bagian dari program Pemerintah untuk membangun PLTU 35,000 MW.

