ANALIS MARKET (18/4/2018) : IHSG Bergerak Cenderung Positif Hari Ini

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, Bursa regional diperdagangkan positif pagi ini dengan Kospi naik 1%, Nikkei 225 naik 0.7%, dan AORD naik 0.2%.  

Sebelumnya, Dow Jones naik 0.9% pada level 24,786.6 namun EIDO turun 0.1% pada level 27.47.

Secara teknikal analis, Candlestick indeks harga saham gabungan (IHSG) membentuk pola hammer mengindikasikan potensi kenaikan hari ini.

“Menyikapi beberapa kondisi tersebut diatas, kami memperkirakan IHSG bergerak cenderung positif hari ini, seiring aksi spekulasi pasar menjelang rilis kinerja keuangan 1Q 2018,” sebut analis Kiwoom Sekuritas dalam laporan riset yang dirilis Rabu (18/4/2018).

Lebih lanjut, riset Kiwoom juga menyebut beberapa aksi korporasi yang layak dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain;

BABP - Rights issue 
PT Bank MNC Internasional (BABP) akan menjual maksimum 4.89 miliar saham (22.22% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh) melalui proses rights issue. Harga pelaksanaan rights issue senilai Rp 100 per saham sehingga perseroan akan meraih dana Rp 489.6 Miliar.

Dana rights issue tersebut akan digunakan untuk menambah permodalan perusahaan dalam rangka mendukung target untuk meningkatkan aset produktif, antara lain untuk pemberian kredit, penempatan dana dan pembelian surat berharga. Selain itu, rasio rights issue adalah 9:2 dan memiliki efek dilusi 18.18%. BABP menentukan jadwal rights issue dengan cum date tanggal 8 Juni 2018 dan akan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia mulai tanggal 12 Juni 2018 hingga 2 Juli 2018. 

BRMS - Divestasi Dairi Prima Mineral 
PT Bumi Resources Minerals (BRMS) menyepakati penjualan 51% saham PT Dairi Prima Mineral kepada China Nonferrous Metal Industry's Foreign Engineering & Construction Co Ltd (NFC). BRMS akan memperoleh dana segar sekitar US$ 198.9 Juta dari divestasi Dairi Prima. Sekitar US$ 90 Juta dari hasil divestasi Dairi Prima akan digunakan untuk melunasi sisa pinjaman kepada Credit Suisse dan kemudian US$ 57 Juta untuk membayar akuisisi 22% saham Dairi Prima yang sebelumnya dimiliki oleh PT Aneka Tambang (ANTM). Sementara sisa US$ 86 Juta akan digunakan untuk mendanai ekspansi aset produktif BRMS. Nantinya, BRMS masih akan tetap memiliki 49% kepemilikan atas Dairi Prima. 

PPRO- Rencana emisi obligasi 
PT PP Properti (PPRO) tengah memproses izin penerbitan obligasi melalui penawaran umum berkelanjutan (PUB) I senilai total Rp 2 Triliun. Pada tahap I PPRO akan melangsungkan PUB obligasi sebesar Rp 1 Triliun pada awal Juli 2018. PPRO berencana akan menggunakan dana emisi obligasi untuk mendanai belanja modal yang dianggarkan sebesar Rp 1.8 Triliun. Perseroan telah menunjuk PT Danareksa Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, PT CIMB Sekuritas Indonesia, dan PT Trimegah Sekuritas sebagai penjamin emisi efek. 

PTRO - Fasilitas pinjaman 
PT Petrosea (PTRO) tengah mencari fasilitas pinjaman perbankan senilai US$ 30 Juta pada tahun ini. Dana tersebut akan digunakan untuk memenuhi sebagian anggran belanja modal pada tahun 2018 dan 2019. Perseroan memang telah menandatangani perjanjian kredit dengan PT Bank Mandiri sekitar US$ 75 Juta.

Namun dana tersebut dinilai masih kurang sehingga perseroan melanjutkan penjajakan tambahan pinjaman. Tahun ini, perseroan mengalokasikan belanja modal senilai US$ 112 Juta atau naik 43.8% dari anggaran belanja modal tahun sebesar 2017 mencapai US$ 78.3 Juta. Sebesar 40% dana belanja modal tahun ini akan diambil dari kas internal dan sisanya dari eksternal.