OJK: Riset World Bank Sebut Inklusi Keuangan Bisa Dorong PDB

foto: istimewa

Pasardana.id - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengungkapkan salah satu riset World Bank mengenai pengaruh tingkat inklusi keuangan terhadap pertumbuhan produk domestik bruto (PDB).

Publikasi itu menegaskan bahwa semakin tingginya tingkat inklusi keuangan masyarakat akan memungkinkan mereka membuat keputusan yang tepat mengenai pengelolaan keuangannya, penggunaan produk dan layanan keuangan, menopang perkembangan sektor keuangan dan lebih luas lagi mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Peningkatan inklusi keuangan sebesar 1% dapat mendorong pertumbuhan PDB per kapita naik 0,03%. Dalam studi ini juga disampaikan, dengan peningkatan 20% dalam tingkat inklusi Keuangan suatu negara, akan ada penciptaan tambahan 1,7 juta pekerjaan baru," kata Wimboh di Jakarta, Rabu (14/2/2018).

Wimboh menambahkan, hal itu semua menegaskan bagaimana peningkatan inklusi keuangan terbukti akan dapat mendorong upaya penurunan tingkat kemiskinan dan mempersempit ketimpangan.

Oleh karena itu, upaya peningkatan inklusi keuangan masyarakat tidak dapat dipandang sebelah mata, tetapi harus menjadi perhatian kita semua.

Adapun Wimboh bilang, pemerintah dalam peningkatan inklusi keuangan telah menerbitkan Revisit Strategi Nasional Inklusi Keuangan dengan lima pilar utama, yaitu: Edukasi Keuangan, Hak Properti Masyarakat (sertifikasi tanah rakyat), Fasilitas Intermediasi dan Saluran Distribusi Keuangan (Financial Technology akan banyak berperan), Layanan Keuangan pada Sektor Pemerintah dan Perlindungan Konsumen.

"Pemerintah berkomitmen pada akhir tahun 2019 tingkat inklusi keuangan Indonesia dapat naik menjadi 75% dari yang sebelumnya hanya 36% di akhir tahun 2014 dan Literasi Keuangan meningkat menjadi 35% dari yang sebelumnya hanya 29,7%," tambah Wimboh.