ANALIS MARKET (06/12/2017) : Kemungkinan Rupiah Bergerak Sideways Pada Kisaran Lebar Antara Rp.13.510 - Rp.13.530 per USD

Pasardana.id - Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, Indeks futures bursa Asia terlihat bervariasi, yang mengindikasikan indeks di bursa Asia akan bergerak bergerak mixed cenderung terkoreksi, didukung dengan harga minyak mentah yang dibuka turun pagi ini.
Adapun Yen dan HKDolar dibuka menguat sedangkan SinDolar melemah terhadap USDolar.
"Dengan kondisi tersebut, kemungkinan rupiah bergerak sideways pada kisaran lebar antara Rp.13.510 - Rp.13.530 per USD," ujar Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom Samuel Aset Manajemen dalam laporan risetnya yang dilansir dari laman resmi SAM, Rabu (06/12/2017).
Lebih lanjut, riset SAM juga menyebutkan beberapa sentimen yang layak dicermati pelaku pasar, antara lain; Pemerintah akan lakukan front loading dengan menerbitkan global bond sebesar US$4 miliar bulan ini.
Penerbitan ini biasa dilakukan pemerintah untuk membiayai pengeluaran pemerintah di triwulan ke-1 mengingat penerimaan pajak pribadi dan badan baru akan terkumpul pada bulan April.
Front loading ini bagian dari rencana penerbitan obligasi pemerintah sebesar Rp.399,2 triliun.
Meski demikian, ruang utang pemerintah semakin terbatas mengingat rasio utang pemerintah tercatat sebesar 26% dari PDB, tersisa 7% dari PDB atau senilai Rp.840 triliun.
Sementara itu, dari eksternal, ekonomi AS menguat, impor mencatatkan kenaikan lebih tinggi dibandingkan ekspor sehingga pada Oktober ini, AS mengalami defisit neraca perdagangan sebesar US$48,7 miliar, tertinggi sejak Januari 2017.
Naiknya impor mengkonfirmasi naiknya permintaan domestik akibat penguatan ekonomi AS.