ANALIS MARKET (05/12/2018) : IHSG Hari Ini Berpotensi Terkoreksi, Waspadai Aksi Profit Taking
Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (4/12), indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali melanjutkan penguatannya.
Indeks IHSG ditutup naik sebesar 34.540 (+0.56%) ke level 6,152. Sektor yang mengalami kenaikan terbesar dipimpin oleh sektor industri dasar (+1.66%), infrastruktur (+1.63%) sedangkan sektor yang mengalami penurunan terbesar dipimpin oleh sektor agrikultur (-1.01%), aneka industri (-0.53%). Sedangkan investor asing melakukan aksi net buy di semua perdagangan saham sebesar Rp. 1,66 triliun.
Lebih lanjut, riset Kiwoom juga menyebutkan, dalam outlooknya, Lembaga pemeringkat Fitch Rating menyampaikan bahwa peringkat utang perbankan Indonesia, Hongkong, dan Singapore berubah menjadi negative dari sebelumnya stabil. Namun secara umum masih menetapkan prospek yang stabil bagi perbankan di Asia-Pasifik untuk periode 2019.
Tentu hal ini sedikit banyak akan memberikan impact kepada saham-saham sector perbankan, namun dari sisi fundamental perbankan Indonesia, seharusnya hal ini tidak terlalu berpengaruh, terlihat dari sector keuangan masih mencatatkan kenaikkan.
Beralih dari sana, Perdana Menteri Perancis, Edouard Philippe akan mengumumkan penundaan kenaikan pajak bahan bakar yang direncanakan untuk 1 Januari, hal ini sebagai langkah mengakhiri demontrasi, sehingga akan mengurangi ketegangan yang terjadi saat ini.
Sementara di tengah hubungan yang harmonis AS dan China pasca KTT G20, tampaknya pasar masih menanti kelanjutanya hal untuk menepis keraguan pelaku pasar karena adanya perbedaan informasi, dimana Seorang pejabat Gedung Putih menyebut, masa tenggang 90 hari dimulai 1 Desember. Sedangkan penasihat ekonomi Gedung Putih menyebut, periode ini akan dimulai 1 Januari.
Tentu hal ini akan menjadi cerita tersendiri ditengah angin sorga yang diberikan kedua negara ini kepada khalayak investor global. Apapun bisa saja terjadi, karena suka atau tidak suka, Amerika akan terus membutuhkan China sebagai mitra dagang mereka, meskipun Amerika memberikan tarif impor kepada China.
Lebih lanjut, analis Kiwoom Sekuritas juga mengungkapkan, “Target kami pada akhirnya tahun ini telah terpenuhi di 6,150, pertanyaan selanjutnya adalah, dulu ketika target ini terpenuhi, IHSG langsung turun drastis hingga bertahan dibawah 6,000. Apakah kali ini akan terulang kisah yang sama? Kami menilai secara sentiment, booster dari damainya Amerika dan China sudah habis, secara perlahan IHSG berpotensi untuk mengalami koreksi secara wajar. Apabila koreksi nanti dapat bertahan di atas 6,000, besar kemungkinan IHSG akan kembali mencoba rebound menuju 6.275.”
“Secara teknikal indeks, IHSG hari ini berpotensi terkoreksi yang didukung oleh aksi profit taking yang terjadi di Amerika dan Eropa, dengan support dan resistance di level 6,129 - 6,164,” sebut analis Kiwoom Sekuritas dalam riset yang dirilis Rabu (05/12/2018).

