ANALIS MARKET (22/11/2018) : IHSG Berpotensi Melemah Hari Ini
Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (21/11), indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi 57.24 poin (-0.95%) menjadi 5,948. Sektor yang mengalami penurunan terbesar di pimpin oleh sektor pertambangan (-5.02%), agrikultur (-1.57%) sedang sektor yang mengalami penguatan terbesar pada sektor properti dan industri dasar yang masing-masing menguat sebesar (+0.80%) dan (+0.54%). Sementara investor asing membukukan net sell disemua perdagangan saham sebesar Rp. 587 milyar.
Menurut analis Kiwoom Sekuritas, Maximilianus Nicodemus, untuk perdagangan hari ini, Kamis (22/11/2018), kabar baik datang dari Eropa, dimana Italia pada akhirnya bersedia untuk melakukan diskusi terkait dengan rancangan anggaran untuk tahun depan 2019 yang telah ditolak beberapa waktu lalu. Karena kalau permasalahan ini tidak ditanggulangi, maka resiko terjadinya krisis fiscal di Italia akan menjadi tinggi. Melalui Wakil Perdana Menteri, Matteo Salvini, mereka menyatakan akan mengkaji ulang rencana anggaran untuk tahun 2019 nanti.
Beralih ke dalam negeri, Presiden Jokowi, kemarin (21/11) dalam rapat terbatas, memberikan arah agar dilakukan evaluasi berkala terhadap insentif perpajakan demi menarik investasi.
Seusai rapat, Sri Mulyani mengatakan, bahwa insentif perpajakan yang diberikan kepada dunia usaha mencakup tax holiday dan tax allowance akan diperluas dari sisi sektor, klasifikasi baku lapangan usaha Indonesia (KLBI), dan kelompok bidang usaha yang akan mendapatkan tax holiday.
Pemerintah juga menggunakan tax allowance, memberikan insentif untuk usaha kecil menengah, pembebasan PPN (Pajak Pertambahan Nilai), serta insentif perpajakan di sektor pertambangan, serta bea masuk yang ditanggung oleh pemerintah (BMDTP).
Tentu hal ini merupakan sesuatu yang baik karena akan mendorong investasi asing di Indonesia. Hal ini juga penting karena akan memberikan relaksasi dan stimulus bagi perekonomian dalam negeri. Namun relaksasi seperti ini tentu tidak bisa memberikan impact dalam waktu dekat, hal ini mungkin akan memberikan hasil untuk jangka menengah hingga panjang.
“Menyikapi beberapa kondisi tersebut diatas, hari ini indeks IHSG berpotensi melemah dengan support dan resistance di level 5,911 - 5,982,” sebut Nico dalam riset yang dirilis Kamis (22/11/2018).

