ANALIS MARKET (11/4/2018) : IHSG Bergerak Mixed Hari Ini Dibayangi Aksi Profit Taking Investor

Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, walaupun bursa Eropa dan Amerika diperdagangkan positif, bursa regional dibuka cenderung mendatar pagi ini.
Sebelumnya, Dow Jones naik 1.8% pada level 24,408 seiring pernyataan Presiden China yang akan mengkaji kebijakan penurunan pajak impor otomotif.
Sementara itu, EIDO naik 3% pada level 27.74.
“Kami perkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak mixed hari ini dibayangi aksi profit taking investor,” sebut analis Kiwoom Sekuritas dalam laporan riset yang dirilis Rabu (11/4/2018).
Lebih lanjut, riset Kiwoom juga menyebut beberapa aksi korporasi dari emiten yang layak dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain;
MEDC - Private placement
PT Medco Energi International (MEDC) akan melaksanakan penambahan modal tanpa memberikan efek terlebih dahulu (non-preemptive rights) melalui skema private placement dengan penerbitan sebanyaknya 1,77 miliar lembar saham (10% saham).
Dengan harga pelaksanaan yang ditetapkan sebesar Rp 1,306 per saham maka dana yang terhimpun mencapai Rp 2.31 Triliun. Selain itu, perseroan akan menerbitkan 4.399.117.667 waran seri 1 yang dilaksanakan pada 1 Juli 2018 hingga 11 Desember 2020.
PTPP- Kontrak baru
PT Pembangunan Perumahan (PTPP) membukukan kontrak baru senilai Rp 9.5 Triliun hingga 1Q 2018, naik 42% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 6.7 Triliun. Mayoritas kontrak baru perseroan berasal dari BUMN senilai Rp 5.3 Triliun dan sisanya berasal dari kontrak swasta senilai Rp 3.6 Triliun dan APBN senilai Rp 661 Miliar.
Perolehan kontrak berdasarkan tipe pekerjaan didominasi proyek pengerjaan gedung sekitar 55.5%, proyek bandara 20.2%, serta proyek jalan dan jembatan sekitar 11.7%. adapun sisanya disumbangkan proyek pengerjaan industry, minyak dan gas, kereta api, dan pembangkit listrik.
TINS - Ekspansi ke Nigeria
PT Timah (TINS) dan Topwide Ltd, perusahaan asal Nigeria membentuk perusahaan patungan dengan perkiraan nilai investasi kerjasama senilai US$ 26 Juta. Nilai investasi sudah mencakup hampir semua skala operasional dan produksi yang dibutuhkan saat ini.
Nilai investasi awal telah disepakati kedua belah pihak melalui penandatanganan perjanjian kerjasama pembentukan perusahan patungan. TINS dan Topwide masing masing dengan kepemilikan sebesar 50% pada perusahaan patungan tersebut.
TINS bersama Topwide akan mengoptimalkan areal konsesi pertambangan seluas 16,000 Ha dengan kpasitas produksi hingga 5,000 metrik ton per tahun. Konstruksi pabrik tersebut ditargetkan pada dathun ini sehingga operasional produksi dapat dimualai pada awal 2019.
WSKT - Penerbitan RDPT
PT Waskita Karya (WSKT) mendapat dana Rp 5 Triliun melalui penerbitan reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) Danareksa Infrastruktur Trans Jawa. PT Danareksa Investment Management bertindak sebagai manajer investasi.
Dana senilai Rp 2.85 Triliun yang terkumpul dalam RDPT akan dialokasikan untuk membeli 57.14% saham PT Waskita Transjawa Toll Road (WTTR), anak perusahaan Waskita Toll Road (WTR). Sisa dana senilai Rp 2.15 Triliun akan dialokasikan RDPT untuk membeli saham baru WTTR yang akan diterbitkan oleh WTR.
Dengan demikian setelah transaksi selesai RDPT akan memiliki 70% saham WTTR sedangkan kepemilikan saham WTR atas WTTR terdilusi dari 99% menjadi 30%. Dana senilai Rp 2.15 Triliun hasil penerbitan RDPT akan dialokasikan WSKT untuk menyelesaikan proyek tiga ruas tol yang tengah dibangun.
WSKT juga tengah mengkaji rencana menerbitkan RDPT untuk ruas tol Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, dan Semarang-Batang dengan potensi penggalangan dana senilai Rp 2.5 Triliun.