Minat Investor Ritel Terhadap Saham Superkrane Mitra Utama Tinggi, Kelebihan Permintaan Hampir 11 Kali
Pasardana.id – Proses penawaran umum perdana saham PT Superkrane Mitra Utama Tbk telah melalui tahap penjatahan pasti dan penjatahan terpusat. Khusus untuk penjatahan terpusat atau pooling, terlihat tingginya minat investor ritel karena kelebihan permintaan (oversubscribed) 991% atau 11 kali.
Head of Invesment Banking UOB Kay Hian Sekuritas, John Octavianus selaku penjamin pelaksana efek mengatakan, pelaksanaan penjatahan terpusat atau pooling digelar pada tanggal 3-5 Oktober 2018 dengan harga penawaran Rp700 perlembar saham.
“Dengan melepas 300 juta lembar saham atau setara 20% dari total setelah IPO, maka calon emiten Suprekrane Mitra Utama bakal meraup Rp210 miliar,” kata John dalam siaran pers, Senin (8/10/2018).
Ia menjelaskan, tingginya minat investor ritel terhadap calon emiten itu disebabkan pembangunan infrastruktur di Indonesia tengah marak. Sedangkan Superkrane menyewakan crane terbesar di Indonesia.
“Terlebih valuasi saham Superkrane murah karena EV/EBITDA hanya 4,2 kali berdasarkan estimasi 2019 sehingga terdiskon 40% dari valuasi perusahaan sejenis sebesar 7 kali,” ujar dia.
Sementara untuk penjatahan pasti atau fix allotment, menurut John, saham perdana Superkrane diserap beberapa dana pensiun, aset manajemen dan high networth investor.
“Seluruh jatah saham untuk penjatahan pasti terserap oleh investor jangka panjang,” kata dia.
Selanjutnya, 50% dana hasil IPO akan digunakan untuk pembayaran uang muka pembelian crane baru, 25% untuk membayar utang dan sisanya untuk modal kerja.

