ANALIS MARKET (26/10/2018) : Resiko Global Meningkat, IHSG Diproyeksi Bergerak Melemah
Pasardana.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (25/10), indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup naik 45.55 poin (+0.80%) ke level 5,754. Sektor yang memimpin kenaikan terbesar pada sektor aneka industri (+1.60%) dan barang konsumsi (+1.21%) sedangkan yang mengalami penurunan hanya pada sektor perdagangan (-0.07%). Sementara investor asing membukukan net buy di semua perdagangan saham sebesa Rp.114,03 milyar.
Analis Kiwoom Sekuritas, Maximilianus Nicodemus mengungkapkan, rilis laporan kinerja emiten di kuartal III/2018 dan kondisi menguatnya nilai rupiah tentunya menjadi katalis untuk lajunya indeks IHSG pada hari ini, Jumat (26/10/2018), ditengah kekhawatiran akan sentiment global. Namun pelaku pasar perlu waspada akan aksi profit taking menjelang akhir pekan.
Beralih ke Bank Sentral Eropa, lembaga yang berbasis di Frankfurt ini mengatakan akan tetap melakukan pembelian obligasi hingga per bulan Desember dengan total senilai 15 miliar euro atau ($17 bilion).
Pembuat kebijakan mengatakan bahwa suku bunga akan tetap direkor terendah saat ini, setidaknya hingga musim panas tahun depan. Bank Sentral Eropa menilai bahwa resiko terhadap prospek pertumbuhan masih sama seperti bulan lalu, meningkatnya proteksionisme, rentannya Negara Negara berkembang, dan tingginya volatilitas di pasar keuangan masih menjadi issue yang berpengaruh.
Menurut Nico, meskipun masih ada beberapa resiko, namun Draghi terlihat optimis tentang pertumbuhan upah dan prospek inflasi selama konfrensi pers berlangsung. Secara keseluruhan masih konsisten dan sesuai dengan skenario baseline kami.
“Menyikapi beberapa kondisi tersebut diatas, indeks IHSG hari ini diprediksi bergerak melemah dengan rentang support dan resistance di level 5,667-5,798,” tandas Nico dalam laporan riset yang dirilis Jumat (26/10/2018).

