Konsumsi Minuman Ringan Turun Akibat Pelemahan Daya Beli
Pasardana.id - Asosiasi Industri Minuman Ringan (Asrim) mengungkapkan, saat ini konsumsi minuman ringan turun akibat pelemahan daya beli di masyarakat. Konsumsi minuman ringan dialihkan konsumen kepada barang-barang lain apabila barang-barang ini mengalami kenaikan. Padahal, konsumsi minuman ringan hanya 1,8% - 2% dari total pengeluaran rumah tangga.
“Penyebab turunnya kinerja industri tersebut adalah melemahnya daya beli masyarakat,†kata Triyono Pridjosoesilo, Ketua Umum (Ketum) Asrim di Jakarta, kemarin.
Dijelaskan, penjualan minuman ringan turun sebesar 4% pada kuartal I 2017 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Angka ini tidak disebutkan secara pasti. Namun, tren pertumbuhan sektor minuman ringan dalam empat tahun terakhir, hanya berada di kisaran 4-8 persen. Sedangkan jika berkaca pada awal 2000-an, angka pertumbuhan minuman konsisten berada pada kisaran 10-15 persen.
“Turun paling besar soda, minus di atas 15%," ujarnya.
Walaupun demikian, menurutnya Indonesia merupakan pasar potensial dengan jumlah penduduk sebesar 250 juta jiwa. Apalagi 25% dari angka ini merupakan usia produktif dari kelas bawah sampai menengah.
“Adapun minuman jenis energi dan susu masih tumbuh sebesar 10% lebih,†tandasnya.

