Pertamina Fokus Lima Langkah Prioritas Perkuat Pasokan BBM

foto : istimewa

Pasardana.id - PT Pertamina (Persero) bakal melakukan lima langkah prioritas untuk meningkatkan operasional kilang pengolahan minyak sehingga dapat memperkuat ketahanan pasokan sekaligus menurunkan impor BBM.

Kelima langkah perbaikan tersebut, mencakup; aspek kesehatan, keselamatan, keamanan, dan lingkungan (health, safety, security, and environment/HSSE), keandalan, efisiensi, optimasi, serta perbaikan organisasi dan pengembangan SDM.

"Kelima aspek tersebut, sangat penting untuk meningkatkan ketahanan pasokan BBM," kata Direktur Pengolahan Pertamina, Toharso dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (24/1/2017).

Dijelaskan, dari aspek HSSE, fokus utama adalah tidak ada kecelakaan kerja yang dapat menimbulkan kejadian fatal (fatality).

Pertamina juga akan seaktif mungkin mencegah terjadinya pencemaran akibat operasi kilang.

Terkait keandalan kilang, akan difokuskan pada upaya tidak adanya penghentian operasi tanpa rencana (zero unplanned shutdown). Contohnya, dengan konsisten dan disiplin pada jadwal pemeliharaan kilang baik yang bersifat parsial maupun menyeluruh.

"Kami juga akan meningkatkan efektivitas inspeksi sehingga dapat diketahui secara lebih dini sebelum alat rusak. Pada prinsipnya apabila kami bisa tekan angka kehilangan waktu operasi, kinerja kilang semakin baik dan produksi bisa sesuai target dan pada akhirnya pasokan BBM nasional semakin andal," ujarnya.

Pertamina juga akan melakukan efisiensi dengan fokus utama mengurangi kehilangan masa kerja (working losses) hingga 50 persen di bawah realisasi pada 2016.

Selain mengurangi "working losses", Pertamina juga akan melakukan pengadaan bahan maupun peralatan kilang secara terpusat sehingga dapat menurunkan biaya.

Adapun untuk aspek optimasi, difokuskan pada upaya peningkatan imbal hasil (yield valuable product) menjadi 79 persen dari saat ini 74 persen.

Selain itu, Pertamina juga menargetkan penurunan biaya operasi hingga menjadi hanya tiga dolar AS per barel.

"Contoh seperti Kilang Kasim, Sorong, operasinya biasanya hanya sekitar 120 hari dalam setahun. Kami ingin tingkatkan. Apabila masalahnya ketiadaan crude (minyak mentah), kami akan bangun infrastruktur yang memungkinkan crude bisa masuk memenuhi kebutuhan feedstock (bahan baku) Kasim," katanya.

Yang terakhir adalah organisasi dan pengembangan SDM yakni perubahan organisasi pada Oktober 2016 melalui pembentukan Direktorat Pengolahan yang melahirkan kebutuhan formasi sumber daya manusia.

"Oleh karena itu, kami akan kembali membuka peluang kerja baru untuk mengisi posisi-posisi engineer yang akan ditinggalkan oleh pekerja yang memasuki usia pensiun," terang Toharso.