Peluang Pasar di Indonesia Mencapai USD1,8 Triliun

foto : istimewa

Pasardana.id - Keterbukaan dan daya saing sebagai roda penggerak perekonomian Indonesia. Kondisi ini membuat Indonesia memiliki daya tarik bagi investor-investor dunia yang belum tentu dapat ditawarkan negara lainnya.

Lebih dari itu, Indonesia memiliki postur kelas konsumsi yang besar yang diperkirakan mencapai 135 juta pada 2030. Selain itu, peluang pasar di Indonesia juga mencapai USD1,8 triliun yang tersebar di sektor jasa, pertanian, perikanan, pendidikan, dan sektor-sektor lainnya.

"Keterbukaan dan daya saing merupakan dua faktor yang akan menggerakkan perekonomian Indonesia agar lebih baik di masa depan. Dengan keterbukaan, kami akan membawa Indonesia ke posisi yang lebih tinggi dalam rantai pasok dunia. Sedangkan dengan daya saing, kami terus bekerja secara efisien sehingga dapat berkompetisi di pasar domestik, regional dan global," ujar Enggar pada acara Forum Bisnis Indonesia (Indonesia Business Forum/IBF) di Tiongkok seperti disebutkan dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Kamis (8/9/2016).

Dalam forum tersebut, Enggar menjelaskan kebijakan-kebijakan perdagangan yang mendorong peluang bisnis di Indonesia dalam rangka mewujudkan prioritas Presiden Joko Widodo tentang keterbukaan dan daya saing.

Dia juga menambahkan, dalam waktu kurang dari 12 bulan, pemerintah telah meluncurkan 13 paket kebijakan deregulasi dan debirokratisasi untuk mengurangi aturan-aturan yang dapat menghambat perkembangan industri dan bisnis di Indonesia.

Menurutnya, partisipasi aktif Indonesia dalam perundingan perdagangan internasional menunjukkan komitmen Indonesia untuk mengejar perkembangan ekonomi global.

Selain itu, partisipasi ini merupakan upaya untuk mendorong agenda reformasi di tingkat nasional yang membuka kesempatan bagi petani, nelayan, generasi muda serta pelaku usaha kecil dan menengah untuk meningkatkan kesejahteraannya.

Forum Bisnis Indonesia dimotori oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang bekerjasama dengan China Fortune Land Development (CFLD) International, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing, dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Shanghai. Lebih dari seribu pimpinan perusahaan swasta, BUMN dan asosiasi bisnis di RRT hadir dalam forum tersebut.