Pemangkasan Belanja Negara Ternyata Berpengaruh Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Pasardana.id - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menilai, pemangkasan belanja negara, yang selama ini disebut tidak mengganggu perekonomian, ternyata berpengaruh.
Pemangkasan belanja negara sebesar Rp137,6 triliun itu, kata dia, mengerutkan konsumsi pemerintah tahun ini yang diperkirakan hanya bisa tumbuh 3 persen.
Walhasil, ia memproyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini berada di kisaran 5%-5,1%, meleset dari asumsi yang ada dalam APBNP 2016 sebesar 5,2%.
"Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2016 akan berakhir di kira-kira 5,1 persen, di APBNP (2016) asumsi kami 5,2 persen, jadi ada revisi 0,1 persen," tutur Sri Mulyani Indrawati saat menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat, Kamis (1/9) malam.
Sri juga mengatakan, hasil kajian yang dilakukan di internal pemerintah, proyeksi laju produk domestik bruto (PDB) tahun ini memang akan terkoreksi.
Sektor investasi yang diharapkan bisa mengkompensasi turunnya belanja pemerintah belum bisa diharapkan. Sebab Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) masih hanya akan tumbuh satu digit di kisaran 5,5 - 5,6 persen.
Padahal, kata Sri Mulyani, pertumbuhan PMTB setidaknya harus dua digit untuk bisa optimal menggerakkan laju perekonomian.
"PMTB meskipun masih tinggi tetapi tidak setinggi yang diharapkan," ujarnya.
Selain itu, pelemahan perekonomian global dan belum pulihnya perdagangan internasional juga berdampak pada tertekannya sektor ekspor-impor.
Ekspor masih akan kontraksi di kisaran -1,9 sampai -1,4 persen sedangkan impor akan terkontraksi sebesar -2,7 sampai -2,5 persen.

