BRIsat Kembali Gagal Meluncur
Pasardana.id - Arianespace, perusahaan antariksa asal Perancis, kembali menunda peluncuran BRISat dengan alasan kondisi abnormal dialaminya. Kondisi abnormal ini dianggap dapat menganggu peluncuran BRISat.
"Kami akan memastikan peluncuran berikutnya lancar," kata Stephanie Isrel, Chuef Executive Officer (CEO) Arianespace.
BRIsat dijanjikan Arianespace akan diorbitkan pada Jumat (17/6) di Kourov, Perancis atau Sabtu (18/6).
Peluncuran BRIsat sempat tertunda dua kali lantaran beberapa masalah. Pada pekan lalu, penundaan peluncuran BRIsat disebabkan anomali pada penghubung kriogenik.
Rabu lalu, launching BRIsat kembali tertunda lantaran masalah pada sambungan elektrik. Manajemen Arianespace selaku kontraktor peluncuran menyatakan permintaan maaf atas penundaan ini.
Asmawi Syam, Direktur Utama (Dirut) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) mengatakan, peluncuran harus dilakukan sesuai standar dan prosedur secara aman. Jadi, peluncuran tidak bisa dilakukan pada saat abnormal.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Saya berharap Arianespace melakukan yang terbaik,ââÅ¡¬ ucapnya.
Asal tahu saja, BRIsat, yang menelan investasi Rp 3,375 triliun, akan mengorbit di titik 150,5 bujur timur, atau tepatnya di langit Papua menggantikan satelit milik Indosat, yang sudah kedaluwarsa.
BRI mengklaim BRIsat bisa meminimalkan gangguan jaringan pada 11 ribu kantor cabangnya. Sebanyak 53 karyawan didapuk menjadi operator satelit buatan Space System Loral Amerika Serikat ini.
Manajemen BRI mengklaim BRIsat bisa menghemat beban operasi hingga 40 persen atau sekitar Rp 200 miliar. Selama ini, BRI menyewa satelit berkapasitas 23 transponder dari pihak lain dengan biaya Rp 500 miliar per tahun.
BRIsat, yang memiliki 45 transponder yang terbagi menjadi 9 untuk Ku-Band dan 36 untuk C-Band juga akan dimanfaatkan instansi pemerintah.

