UU Tax Amnesty Gol, Imbal Hasil SUN Menurun

foto : istimewa

Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Selasa, 28 Juni 2016 mengalami penurunan di tengah meredanya gejolak di pasar keuangan global pasca referendum Inggris serta optimisme pelaku pasar jelang diputuskannya Undang Undang Tax Amnesty.

Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 10 bps dimana penurunan imbal hasil yang cukup besar didapati pada Surat Utang Negara dengan tenor 5 - 22 tahun.
 
"Gejolak yang terjadi pada pasar keuangan global yang terjadi sejak akhir pekan kemarin, mulai terlihat mereda yang tercermin pada mulai membaiknya kinerja di pasar saham global serta investor yang mulai berani melakukan pembelian aset yang berisiko," jelas analis PT MNC Securities, I Made Adi Saputra, kepada Pasardana.id, Rabu (29/6/2016).

Setelah indeks saham global mengalami koreski besar dalam dua hari perdagangan terakhir, penguatan mulai terjadi.

Imbal hasil dari US Treasry dengan tenor 10 tahun ditutup pada level 1,463% cenderung tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya dengan perubahan tingkat imbal hasil yang cenderung terbatas sepanjang sesi perdagangan.

Imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dengan tenor 10 tahun juga ditutup dengan perubahan yang relatif terbatas di level -0,1149% setelah sempat mengalami kenaikan hingga menyentuh level -0,08%. Sedangkan imbal hasil Surat Utang Jepang pada perdagangan kemarin masih mengalami penurunan dan ditutup pada level -0,23% di tengah kekhawatiran masih adanya resiko di pasar keuangan global pasca keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

"Katalis positif lainnya adalah Dewan Perwakilan Rakyat mengeluarkan Undang - Undang Tax Amnesty setelah dicapainya kesepakatan besaran tarif Tax Amnesty Selasa sore kemarin. Dengan adanya Undang - Undang tersebut, diharapkan akan meningkatkan jumlah pendapatan negara dari pajak serta potensi aliran dana yang masuk dari repatriasi dana yang ada di luar negeri," imbuhnya.

Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek mengalami penurunan berkisar antara 1 - 6 bps didorong oleh adanya kenaikan harga yang berkisar antara 4 - 15 bps. Sementara itu, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 1 - 8 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga yang berkisar antara 3 - 30 bps dan imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) yang mengalami perubahan berkisar antara 1 - 10 bps dengan didorong oleh perubahan harga yang berkisar antara 20 - 95 bps.
 
Harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin pun cenderung mengalami kenaikan. Adapun dari hasil lelang penjualan Surat Berharga Syariah Negara, pemerintah meraup dana senilai Rp5,011 triliun dari penawaran yang masuk senilai Rp7,802 triliun.

Dengan lelang tersebut, maka pemerintah pada kuartal II 2016 telah menerbitkan Surat Berharga Negara melalui lelang senilai Rp118,25 triliun dan di sepanjang semester I 2016 telah menerbitkan Surat Berharga Negara melalui lelang senilai Rp246,86 triliun.