BPJS Ketenagakerjaan Perlu Dukungan Makro Ekonomi yang Kondusif

foto : istimewa

Pasardana.id - BPJS Ketenagakerjaan memiliki tanggung jawab besar dalam menopang ekonomi nasional. Oleh sebab itu, perlu dukungan makro ekonomi yang kondusif dalam menjalankan program jaminan sosial.

Namun, saat ini kondisi keuangan negara sedang tidak kondusif sehingga dikhawatirkan bisa berpengaruh pada kestabilan penyelenggaraan jaminan sosial.

"Saat ini pajak tak memenuhi target, pembangunan infrastruktur perlu biaya. Itu nanti akan berdampak pada jaminan sosial. Oleh karena itu perlu kondisi makro ekonomi yang bagus, seperti pertumbuhan ekonomi bagus, anggaran pemerintah sehat," jelas Kadiv Humas BPJS Ketenagakerjaan, Abdul Latief, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Minggu (19/6/2016).

Ditambahkan, selain kondusifnya makro ekonomi, partisipasi masyarakat juga sangat penting dalam mensukseskan program jaminan sosial. Untuk itu, sambungnya, diperlukan peranan semua pihak demi meningkatkan partisipasi.

Padahal, jelas dia, Indonesia saat ini amat kondusif untuk membangun jaminan sosial karena sampai tahun 2030, bisa menikmati bonus demografi.

Artinya lebih banyak orang produktif bekerja, sehinga bisa menyisihkan dana untk keperluan jaminan sosial.

"Jadi jaminan sosial itu fungsi utamanya mencegah kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan. Sebaliknya, jika sampai tahun 2030 hanya sebagian kecil yang terdaftar jaminan sosial, maka akan menjadi bencana demografi," terangnya.

Lebih lanjut Latief menjelaskan, dengan strategisnya peran jaminan sosial bagi pembangunan ekonomi nasional, maka misi utama BPJS Ketenagakerjaan adalah bertekad melindungi seluruh peserta yang jumlahnya saat ini baru mencapai 19,5 juta.

"Jadi, kalau pekerja informal sekarang berjumlah 70 juta, yang sudah jadi peserta 300 ribu. Sedangkan pekerja formal total potensinya 40 juta, namun yang sudah menjadi anggota baru 19 juta," jelasnya.